
Tangkapan layar video mirip Gisel
Tangkapan layar video mirip Gisel
Cyberthreat.id - Pakar telematika Abimanyu Wahjeowidajat memastikan video syur mirip Gisel bukan rekayasa digital.
"Tidak ada rekayasa pada wajah, tubuh, dan lainnya," kata Abimanyu dalam wawancara dengan TV One, Senin (9 November 2020).
Menurut Abimanyu, dalam kasus video mirip Gisel ada dua unsur rekayasa yang mungkin terjadi: rekayasa digital dan konten. Namun Abimanyu mengkonfirmasi tidak ada rekayasa digital dalam video tersebut.
"Dalam arti tidak ada rekayasa wajah dan lain sebagainya agar seperti seseorang," ujarnya.
Meskipun demikian, Abimanyu menambahkan kemungkinan yang ada adalah rekayasa konten. Yang artinya video tersebut dibuat serupa dengan wanita yang dituduhkan. Seperti misalnya, pemerannya mirip, suasana lokasinya dibuat sama, dan pakaian yang digunakan mirip, untuk kepentingan tertentu untuk pembuat konten.
"Misalnya, satu objek di video tersebut seperti gordennya, televisi dan lain sebagainya. Kemudian baju yang dikenakan si wanita yang mengacu pada seseorang," tambah Abimanyu.
Seperti diketahui, dalam perbincangan di dunia maya, sejumlah netizen membandingkan gorden di kamar dan baju yang digunakan wanita mirip Gisel dalam video itu dengan foto-foto lama yang diunggah Gisel di akun Instagramnya yang disebut punya kemiripan. (Baca: Netizen Gunjingkan Foto Lama Gisel di Instagram, Sebut Bajunya Mirip yang di Video Syur Mirip Gisel).
Tetapi Abimanyu menegaskan belum tentu pemerannya benar wanita yang dituduhkan, karena gorden dan pakaian bisa saja mirip dengan milik orang lain.
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengatakan telah menerima laporan terkait penyebaran video asusila mirip artis artis Gisella Anastasia, termasuk lima akun media sosial yang dipakai untuk menyebarkan video tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan laporan pertama masuk pada 7 November 2020 oleh inisial FD yang melaporkan lima akun medsos. Yusri mengatakan, dari lima akun medsos yang menyebarkan video asusila itu, tiga akun sudah ditutup.
"Tetapi, jejak digital tidak akan pernah hilang," ujar Yusri, Senin (9 November 2020).
Laporan FD tersebut, kata Yusri, masuk ke Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus dan sedang tahap penyelidikan. Untuk menindaklanjuti kasus ini, Polda Metro Jaya akan mengundang sejumlah saksi, termasuk ahli bahasa dan teknologi informasi.
Tak hanya laporan dari FD, Polda Metro Jaya juga menerima laporan sejenis yang mempersangkakan hal yang sama terkait video asusila yakni dilaporkan oleh PRN pada 8 November 2020. Yusri mengatakan PRN melaporkan tiga akun Twitter dan saat ini baru diteliti.
Akhir pekan lalu, jagat dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video asusila mirip artis Gisella Anastasia. Namanya bertengger di jajaran trending topic di Twitter. Sementara Google Trends mencatat, ada 2 juta pencarian terkait Gisel pada Sabtu malam.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: