
Foto ilustrasi: Dok. Cyberthreat.id
Foto ilustrasi: Dok. Cyberthreat.id
Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mangatakan telah menyurati dan menunggu penjelasan dari layanan fintech agregator Cermati.com dan startup penyedia jasa pemesanan kamar hotel secara daring, RedDoorz.
“Kami sudah menyurati mereka, dan saat ini kami menunggu balasan dari mereka,” kata Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kominfo, Mariam F. Barata kepada Cyberthreat.id, Selasa (10 November 2020)
Surat ini dikirimkan Kominfo untuk meminta penjelasan atas adanya penjualan data pengguna kedua platform tersebut. Namun, Mariam tidak menjawab ketika ditanya sejak kapan suratnya dikirim.
Seperti diberitakan sebelumnya, basis data pengguna Cermati.com dan RedDoorz dijual oleh akun ExpertData di forum peretasan bersamaan dengan basis data dari 18 perusahaan lainnya termasuk RedMart Lazada.
Basis data pengguna Cermati.com yang ditawarkan itu berjumlah 2,9 juta data termasuk alamat email dan password yang terlindungi algoritma Bcrypt, nama, alamat, telepon, pendapatan, bank, nomor pajak, nomor identitas, jenis kelamin, pekerjaan, perusahaan tempat bekerja, dan nama gadis ibu kandung.
Sementara itu, basis data pengguna RedDoorz yang ditawarkan berjumlah 5,8 juta data diantaranya nama, alamat email, nomor telepon, alamat, dan detail pemesanan. Basis data pengguna RedDoorz ini dijual seharga US$2000 (setara Rp28 juta).
Kedua platform ini pun sudah mengirimkan email kepada penggunanya terkait adanya akses tidak sah ke dalam platform yang berisikan data pribadi pelanggan. RedDoorz mengirimkan email pemberitahuan ke pelanggan pada Sabtu (26 September). Sedangkan Cermati.com mengirim email ke pengguna pada 31 Oktober 2020 tanpa menyebut data apa saja yang dicuri peretas.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: