Cyberthreat.id - Kebocoran data pribadi kian marak terjadi belakangan ini. Mulai dari data pengguna platform market place seperti Tokopedia, toko elektronik Bhinneka.com, hingga data pengguna platform teknologi keuangan Cermati.com.

Lantas, bagaimana persepsi pengguna internet di Indonesia atas keamanan data pribadinya? Hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menemukan lebih dari setengah penggguna internet di Indonesia merasa data pribadinya di internet aman.

Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono, mengungkapkan, sebanyak 57,8 persen responden sppengguna internet di Indonesia merasa data pribadinya aman, 17,7 persen ragu-ragu, dan hanya 9 persen yang merasa datanya tidak aman.

"Ini merupakan persepsi pengguna, 57,8 persen merasa data pribadi mereka aman," ungkap Henri dalam pemaparan hasil survei “Penetrasi dan Pengguna Internet Indonesia 2019-2020 (kuartal kedua) APJII”, Senin (9 November 2020).

Selain itu, berdasarkan pengalaman pengguna saat terhubung ke internet, 66,4 persen merasa tidak pernah terkena virus. Sementara yang pernah terinfeksi virus 9 persen laptop, 3,3 persen personal Computer (PC), 8,7 persen smartphone, 0,1 persen tablet.

"Ada 12,1 persen yang tidak mengetahui jika perangkatnya terkena virus," kata Henri.

Data tersebut didapatkan dari survei Penetrasi dan Pengguna Internet Indonesia 2019-2020 (kuartal kedua), yang dilakukan APJII bersama  Indonesia Survey Center. Survei tersebut menunjukan saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 196.714.070 juta jiwa atau sekitar 73,7 persen dari populasi Indonesia 2019 yang mencapai 266.911.000 juta jiwa.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 8,9 persen atau 25.537.353 juta jiwa dari jumlah pada 2018 yang sebesar 171,1 juta jiwa atau 64,8 persen dari populasi sebelumnya berjumlah 264,16 juta jiwa. []

Editor: Yuswardi A. Suud