
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Pertengahan Oktober lalu, China merampungkan proyek percontohan mata uang digitalnya yang didukung oleh bank sentral.
Uji coba yuan digital China dalam bentuk dompet daring yang berisi 200 yuan digital atau sekitar US$ 29,75 kepada 50.000 konsumen yang dipilih secara acak.
Yang dilakukan bank sentral China—Poeople’s Bank of China (PBOC)—bisa jadi yang paling maju terkait proyek mata uang digital bank sentral (CBDC) yang juga sedang dikembangkan di negara-negara lain.
Awal mula PBOC memulai mata uang digital lantaran Bitcoin atau mata uang kripto lain, bahkan seperti Libra Facebook mendapat daya tarik luas. Terlebih, dalam mata uang kripto bank sentral sama sekali lemah dan tak bisa mengontrol aliran dananya.
Menurut Reuters, diakses Senin (26 Oktober 2020), proyek yuan digital telah dikerjakan China sejak 2014. Namun, PBOC baru merilis detail programnya tahun lalu; hanya perkiraan waktu rilisnya masih dirahasiakan hingga sekarang.
Berita Terkait:
PBOC sendiri telah melakukan uji coba di Shenzhen, sebuah kota besar di Guangdong, pada Oktober 2020. Hasilnya, yuan digital dapat bekerja di lapangan untuk membayar barang yang dibeli.
Aplikasi pemesanan transportasi, Didi Chuxing, dan perusahaan pengiriman makanan, Meituan Dianping, juga terlibat dalam uji coba.
Bagaimana cara kerjanya?
Dari perspektif pengguna, yuan digital seperti metode pembayaran digital komersial China yang telah ada, seperti Alipay dan We Chat Pay. Pengguna mengunduh dompet digital tempat mereka dapat menyimpan yuan digital, selanjutnya kode QR yang tersedia dapat dipindai oleh mesin pembayaran di toko-toko .
Namun, sistemnya lebih rumit dari itu. Yuan digital dirancang untuk menggantikan uang tunai yang beredar, seperti koin dan uang kertas, bukan uang yang disimpan dalam jangka panjang di rekening bank.
Bank komersial akan berperan dalam mendistribusikan mata uang digital kepada pengguna. Mereka juga harus menyetorkan jumlah cadangan yang sama persis dengan jumlah yuan digital yang didistribusikan oleh PBOC.
Distributor bank komersial dan bank sentral akan menyimpan database yang melacak aliran yuan digital dari pengguna ke pengguna, sesuatu yang tidak dapat mereka lakukan secara efektif dengan koin atau uang kertas.
Tidak seperti cryptocurrency seperti Citcoin, yuan digital tidak akan menggunakan blockchain, teknologi buku besar terdistribusi yang memungkinkan transaksi divalidasi tanpa perlu bank.
Apa pengaruh ke depan?
Penggunaan yuan digital yang meluas akan memberi pembuat kebijakan China visibilitas yang lebih besar tentang bagaimana uang mendukung ekonomi China.
Selain itu, mata uang digital akan membantu mereka melacak aliran dana ilegal, seperti pencucian uang atau pendanaan teroris, dan juga memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan menargetkan intervensi kebijakan moneter pada kelas ekonomi tertentu, wilayah, atau kelompok lain.
Dalam keadaan ekonomi yang ekstrem, yuan digital juga akan memungkinkan mereka untuk memiliki tingkat bunga negatif untuk uang tunai, tulis Reuters.
China memiliki tujuan jangka panjang untuk menginternasionalkan mata uangnya, dan pada waktunya, yuan digital dapat membantu inisiatif tersebut, membuatnya lebih mudah untuk mendorong pengguna di negara lain untuk menggunakan yuan.[]
Share: