Cyberthreat.id - Salah satu target serangan dunia maya besar-besaran terhadap dua lembaga pemerintah Iran minggu ini adalah infrastruktur elektronik pelabuhan negara itu.

Reuters yang mengutip  laporan kantor berita Iran pada Jumat (16 Oktober 2020) melaporkan, Organisasi Teknologi Informasi pemerintah pada hari Kamis melaporkan peretasan dua institusi tanpa memberikan rincian tentang target atau pelaku. Target kedua serangan pada hari Senin dan Selasa belum dapat diidentifikasi.

"Musuh bebuyutan telah mencoba selama beberapa waktu untuk melakukan serangan dunia maya," tulis kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip pernyataan dari Ports and Maritime Organization.

Pernyataan itu mengatakan tindakan pencegahan telah diambil untuk mencegah gangguan dalam "misi organisasi."

Tidak ada rincian lebih lanjut.

Menyusul serangan dunia maya, beberapa badan pemerintah menutup sementara layanan internet sebagai tindakan pencegahan, kata Abolghasem Sadeghi, dari Organisasi Teknologi Informasi pemerintah, kepada TV pemerintah pada hari Kamis.

Abolghasem mengatakan serangan, yang digambarkan sebagai "penting dan dalam skala besar", sedang diselidiki.

Iran mengatakan sedang dalam siaga tinggi untuk serangan online, yang telah disalahkan di masa lalu pada Amerika Serikat dan negara asing lainnya, termasuk Israel.

Para pejabat AS mengatakan pada Oktober 2019 bahwa Amerika Serikat telah melakukan serangan dunia maya terhadap Iran setelah serangan pesawat tak berawak di fasilitas minyak Saudi, yang dituduhkan oleh Washington dan Riyadh kepada Teheran. Iran membantah terlibat dalam serangan itu, yang diklaim oleh gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman.

Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya juga menuduh Iran berusaha mengganggu dan membobol jaringan mereka.[]