
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Pemerintah Norwegia menuding bahwa Rusia berada di balik serangan siber yang terjadi pada Agustus 2020.
Serangan itu terdeteksi menyerang sistem email parlemen Norwegia itu. Peretas mendapatkan akses ke sejumlah pesan anggota parlemen, demikian seperti dilaporkan SecurityWeek, diakses Kamis (15 Oktober 2020).
"Berdasarkan informasi yang dimiliki pemerintah, menurut kami Rusia bertanggung jawab atas tindakan tersebut," kata Menteri Luar Negeri Norwegia, Ine Eriksen Soreide dalam sebuah pernyataan.
Sayangnya, Kementerian Luar Negeri Norwegia tidak merinci bukti informasi yang memperkuat simpulannya.
"Ini adalah insiden yang sangat serius, mempengaruhi lembaga demokrasi terpenting kami," tutur Ine.
Pada 2018, anggota NATO Norwegia menangkap seorang warga Rusia yang diduga mengumpulkan informasi di jaringan internet parlemen, tetapi membebaskannya beberapa pekan kemudian karena kurangnya bukti.
Kedua negara yang berbagi perbatasan yang sama di Kutub Utara selama ini berhubungan baik, tetapi hubungan itu menjadi tegang sejak aneksasi Rusia di semenanjung Krimea pada 2014.[]
Share: