
Logo IBM | Foto: unlock-bc.com
Logo IBM | Foto: unlock-bc.com
Cyberthreat.id – International Business Machines Corp—biasa dikenal IBM—akan memisahkan bisnis utamanya unit infrastruktur TI dan mulai fokus pada pengembangan bisnis penyimpanan cloud computing.
Produsen perangkat lunak dan keras komputer berusia 109 tahun itu mengatakan, pada Kamis (7 Oktober 2020), akan ada perusahaan publik baru, untuk saat ini, bernama NewCo. Pemisahan bisnis ini—spin off—ditargetkan berjalan pada akhir 2021.
Perusahaan teknologi AS itu telah memangkas bisnis warisannya selama bertahun-tahun untuk fokus pada cloud. Tujuan mereka untuk menutupi penjualan perangkat lunak yang melambat dan permintaan musiman untuk server komputer mainframe—komputer besar untuk proses data dan aplikasi besar.
Arvind Krishna, CEO IBM yang menggantikan Ginni Rometty pada April lalu, mengatakan, pemisahan bisnis itu akan membuat IBS fokus pada platform cloud dan kecerdasan bautan (AI), sedangkan perusahaan baru akan menyediakan layanan mengelola infrastruktur bisnis dan lainnya, tulis APNews, diakses Jumat (9 Oktober).
Krishna dikenal sebagai "arsitek utama" dari akuisisi terbesar IBM, yaitu perusahaan perangkat lunak Red Hat yang dibeli seharga US$ 34 miliar tahun lalu.
"Kesuksesan yang kami raih dengan Red Hat memberi kami keyakinan bahwa [akuisisi] ini adalah langkah yang tepat," kata Krishna, menyebut langkah tersebut sebagai "perubahan signifikan" dalam model bisnis perusahaan seperti dikutip dari Reuters, Jumat.
IBM pada 2005 pernah melepaskan bisnis komputernya dan sejak itu lebih fokus pada layanan perangkat lunak untuk perusahaan besar, pemerintah, dan organisasi lain.
Dengan masuk ke dunia cloud, IBM berasing kuat dengan pemain teratas seperti Amazon, Microsoft, dan Google.[]
Share: