
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Sebuah laman fanpage Facebook yang menggunakan nama "Kultum Ustadz Abdul Somad, Lc.Ma" mengunggah sebuah video dengan narasi menyesatkan. Video itu telah dibagikan lebih dari 70 ribu kali.
Dalam postingannya, laman Facebook itu mengatakan bahwa pemakaman secara tak wajar itu terjadi di Indonesia.
"Beginilah kondisi negara kita, miris sekali. Tim medis kita mengubur jenazah saudara kita seperti binatang saja. Bpk/ibu kalau ada saudaranya meninggal karena covid, pastikan jenazahnya dikubur dengan layak, bila perlu menguburnya sendiri," tulis laman Facebook itu seperti terlihat dalam tangkapan layar yang dibagikan situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo.go.id).
Kominfo menggolongkan postingan itu sebagai disinformasi. Sebab, temuan dari turnbackhoax.id menyebut video itu telah diganti suaranya. Dari yang semula bukan berbahasa Indonesia, diganti menjadi berbahasa Indonesia.
"Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan fakta bahwa kejadian itu bukan di Indonesia. Suara dalam video tersebut telah diubah. Dalam video yang sebenarnya terdapat orang yang berbicara namun bahasa yang digunakan bukan bahasa Indonesia," tulis Kominfo.
Video itu memperlihatkan penguburan jenazah oleh tiga orang dengan cara melempar jenazah ke dalam lubang yang telah digali. Ketiga orang tersebut menggunakan pakaian seperti alat pelindung diri (APD) yang mengindikasikan jenazah tersebut adalah korban Covid-19.
Situs turnbackhoax.id dalam penelusurannya menemukan, video aslinya yang tidak menggunakan bahasa Indonesia berasal dari sebuah akun Youtube.
Dengan begitu, turnbackhoax.id menggolongkan unggahan di laman Facebook yang mengatasnamakan Ustad Abdul Somad itu sebagai "konten yang menyesatkan."
Karena itu, jangan lupa cek dulu kebenaran sebuah unggahan yang Anda temukan di sosial media, sebelum membagikannya kepada kerabat atau sahabat. Termasuk, dari akun yang menggunakan nama tokoh ternama sekali pun. Sebab, sangat mungkin laman atau akun tersebut mencomot nama orang berpengaruh untuk membuat publik menyakini konten yang diunggahnya.[]
Share: