
Ilustrasi. | Foto: The Hacker News
Ilustrasi. | Foto: The Hacker News
Cyberthreat.id – Google merilis sistem operasi seluler, Android 11, beberapa hari yang lalu. Keamanan dan privasi selalu menjadi topik hangat setiap kehadiran pembaruan.
Menurut Google, seperti dikutip dari The Hacker News, yang diakses Jumat (25 September 2020), Android 11 menyertakan bawaan baru yang dirancang untuk menjaga data pengguna secara default, meningkatkan transparansi, dan menawarkan kontrol pengguna yang lebih baik.
Berikut ini sejumlah pembaruan fitur keamanan dan privasi penting yang ditawarkan pada Android 11:
Fitur izin satu kali memungkinkan pengguna memberi aplikasi akses sekali pakai ke izin perangkat yang sensitif, seperti lokasi, mikrofon, dan kamera. Fitur ini mirip yang diterapkan pada sistem operasi iOS Apple.
Fitur ini tidak baru di Android, tetapi sebelumnya hanya tersedia untuk digunakan saat mengunduh aplikasi baru dari Google Play Store.
Ini fitur baru di Android 11. Jika Anda pernah menginstal aplikasi, tapi tak pernah dipakai berbulan-bulan—dan, ternyata aplikasi memberikan izin akses ke sejumlah layanan—kondisi ini mengancam privasi.
Aplikasi seperti itu juga terus menghabiskan sumber daya perangkat atau tetap mengakses data di latar belakang.
Untuk mengatasi seperti itu, Android 11 memungkinkan untuk secara otomatis menyetel ulang izin masa akses untuk aplikasi yang tidak digunakan pengguna selama beberapa bulan.
Untuk diperhatikan, Anda selalu dapat memberikan kembali izin ke aplikasi tersebut setiap kali Anda menggunakannya lagi.
Meski Google sekarang mewajibkan produsen ponsel cerdas untuk merilis pembaruan keamanan rutin kepada pengguna, ternyata in imasih belum membantu pengguna menambal (patch) kerentanan kritis sebelum peretas mengeksploitasinya.
Dengan Android 11, perusahaan telah meningkatkan integrasi aplikasi Google Play Store pada perangkat, memungkinkannya mengunduh dan menginstal patch keamanan OS penting sebagai modul secara instan — seperti aplikasi — dari server Google.
Dengan kata lain, pengguna Android 11 akan menerima patch keamanan segera setelah tersedia.
Diperkenalkan pada rilis Android Q tahun lalu, penerapan penyimpanan terbatas juga tersedia dalam versi terbaru dengan perubahan kecil. Fitur ini memberikan setiap aplikasi area penyimpanan yang terisolasi di perangkat, sehingga tidak ada aplikasi lain pada perangkat yang sama dapat langsung mengakses data yang disimpan oleh aplikasi lain.
Karena diaktifkan untuk semua aplikasi secara default, aplikasi tidak memerlukan izin khusus apa pun untuk menyimpan dan mengakses file sandbox mereka sendiri di penyimpanan eksternal.
Salah satu perubahan privasi yang lebih signifikan di Android 11 berkaitan dengan pembatasan akses aplikasi lebih lanjut ke lokasi latar belakang perangkat.
Saat aplikasi meminta izin untuk mengakses lokasi Anda, Android 11 memastikan terlebih dahulu hanya memberikan lokasi latar depan, dan jika aplikasi juga memerlukan akses ke lokasi dari latar belakang, aplikasi harus membuat permintaan izin terpisah.
Permintaan kedua ini mengharuskan pengguna untuk mengikuti langkah tambahan, bukan sekadar pop-up “OK”. Jadi aplikasi tidak mendapatkan akses ke lebih banyak data daripada yang mereka butuhkan.
Untuk mengaktifkan akses lokasi latar belakang, pengguna harus menyetel opsi “Allow all the time” untuk izin lokasi aplikasi di halaman setelan.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: