IND | ENG
Soal Pembelian TikTok, Trump Tak Setuju Jika China Masih Mengontrol

TikTok | Foto: Unsplash

Soal Pembelian TikTok, Trump Tak Setuju Jika China Masih Mengontrol
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 22 September 2020 - 14:22 WIB

Cyberthreat.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak setuju jika penjualan TikTok, aplikasi berbagi video pendek asal China, oleh Oracle Corp dan Walmart Inc, masih mempertahankan ByteDance China sebagai pemilik platform dalam pegang kendali perusahaan.

Menurut Trump, operasional TikTok akan dilakukan oleh Oracle berbasis komputasi awan (cloud computing).

"Dan, itu akan dikontrol sepenuhnya oleh Oracle ... dan jika kami mengetahui mereka tidak memiliki kendali penuh, maka kami tidak akan menyetujui kesepakatan itu...,” ujar Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara, Senin (21 September 2020).

“Kami akan mengamatinya dengan cermat. Sebagai langkah awal, kami menyukai kenyataan bahwa ini adalah dua perusahaan hebat yang melakukannya.," kata Trump.

Sebelumnya, Trump menyetujui konsep kesepakatan mitra antara TikTok dengan Oracle dan Walmart, yaitu membentuk perusahaan baru, TikTok Global.

"Saya telah memberikan kesepakatan itu, restu saya," kata Trump seperti dikutip dari APNews.

“Jika mereka menyelesaikannya, itu bagus. Jika tidak, tidak apa-apa juga. ”

Trump mengatakan perusahaan baru itu akan mempekerjakan setidaknya 25.000 orang dan memberikan kontribusi US$ 5 miliar untuk dana yang didedikasikan untuk pendidikan bagi orang Amerika. “Itulah kontribusi mereka yang selama ini saya minta,” kata Trump.

TikTok mengatakan Oracle dan Walmart dapat mengakuisisi hingga 20 persen saham kumulatif di perusahaan baru, dengan rincian saham Oracle 12,5 persen, dan Walmart 7,5 persen.

Kesepakatan itu akan membuat Oracle bertanggung jawab untuk menampung semua data pengguna TikTok AS dan mengamankan sistem komputer untuk memastikan persyaratan keamanan nasional AS terpenuhi.

Walmart mengatakan akan menyediakan e-niaga, pemenuhan, pembayaran, dan layanan lainnya kepada perusahaan baru tersebut.

Terpisah, dalam proposal yang diajukan ke pemerintah, menurut Reuters, Sabtu (19 September), TikTok menyetujui sejumlah poin, termasuk adanya “audit pihak ketiga, verifikasi kode keamanan, dan pengawasan pemerintah AS atas keamanan data AS.”

“Penyedia teknologi Amerika akan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengoperasikan jaringan TikTok di AS, yang akan mencakup semua layanan dan data yang melayani konsumen AS,” TikTok menambahkan dalam pernyataan itu.

"Kami senang bahwa proposal TikTok, Oracle, dan Walmart akan menyelesaikan masalah keamanan administrasi AS dan menyelesaikan pertanyaan seputar masa depan TikTok di AS," ujar TikTok.[]

#tiktok   #bytedance   #wechat   #amerikaserikat   #donaldtrump   #china   #oracle   #walmart

Share:




BACA JUGA
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware
Indonesia - Tiongkok Perkuat Kerja Sama Sektor Digital
Hacker China Luncurkan Serangan Spionase Terselubung terhadap 24 Organisasi Kamboja