
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Kelompok penjahat siber yang menggunakan ransomware Netwalker beraksi lagi. Kali ini, ratusan ribu data perawat dicuri dan sampel datanya ditawar untuk dijual di forum internet.
Dikutip dari Info Security Magazine, pelaku mengklaim telah mengekstrak data dari kampus perawat College of the Nurses of Ontario (CNO), Kanada, dalam serangan ransomware yang baru-baru ini terjadi.
Sebagai badan pengelola perawat di Ontario, CNO memiliki informasi pribadi 121.488 perawat yang terdaftar dari seluruh negara bagian, 59.967 perawat praktis terdaftar (perawat umum), dan 3.864 praktisi perawat (perawat ahli dan dibolehkan meresepkan obat). Data CNO yang diklaim dicuri oleh Netwalker, berkaitan dengan departemen sumber daya manusia di perguruan tinggi tersebut.
Berkaitan dengan serangan ransomware ini, CNO membenarkan pihaknya telah menderita insiden siber namun tidak merinci apa yang telah terjadi. Insiden siber tersebut membuat sejumlah layanan yang ditawarkan oleh CNO untuk sementara tidak tersedia, seperti daftar perawat publik, portal pembaruan perawat, pengelolaan keanggotaan, dan portal untuk pelamar.
"Kami sedang dalam proses melanjutkan operasi normal setelah insiden keamanan dunia maya. Setelah menemukan insiden pada 8 September, CNO mengambil langkah segera untuk firma keamanan dunia maya yang membantu remediasi dan melakukan penyelidikan forensik komprehensif," ungkap College of the Nurses of Ontario dalam pernyataan resminya.
CNO mengatakan saat ini para penyelidik masih berusaha mencari tahu apakah ada informasi pribadi yang diretas sebagai akibat dari insiden tersebut.
Asosiasi Perawat Kecewa Tidak Dapat Pemberitahuan
Presiden Asosiasi Perawat Ontario (ONA) Vicki McKenna, mengatakan kepada CBC News tentang kekecewaannya karena perawat terdaftar yang diwakili oleh asosiasinya tidak diberitahu secara langsung tentang insiden tersebut.
“Saya marah karena saya tidak tahu sebagai anggota perguruan tinggi, bahwa serangan siber ini telah terjadi,” kata McKenna.
Wakil presiden regional untuk Serikat Pekerja Publik Kanada, Michael Hurley, mengatakan perawat dapat ditempatkan dalam bahaya fisik jika data pribadi dan alamat mereka dicuri dan disebarkan oleh para penjahat siber.
"Saya prihatin tentang siapa yang akan memiliki akses ke informasi pribadi tentang perawat ini," kata Hurley.
Seperti diketahui, pada Juli lalu FBI telah mengeluarkan peringatan bahwa serangan ransomware Netwalker sedang meningkat, menargetkan badan kesehatan AS dan asing, entitas pendidikan, perusahaan swasta, dan pemerintah.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: