IND | ENG
AS Bakal Terbitkan Aturan Larangan Warga AS Unduh TikTok dan WeChat

TikTok dan WeChat | Foto: VCG via Caixinglobal.com

AS Bakal Terbitkan Aturan Larangan Warga AS Unduh TikTok dan WeChat
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 18 September 2020 - 19:40 WIB

Cyberthreat.id – Departemen Perdagangan Amerika Serikat dikabarkan tengah menyiapkan kebijakan terkait larangan orang-orang di AS untuk mengunduh aplikasi pesan daring WeChat dan aplikasi berbagi video pendek, TikTok mulai 20 September 2020.

Demikian menurut tiga sumber anonim Reuters di internal pemerintah AS yang mengetahui informasi tersebut, Jumat (18 September). Mereka meminta anonim karena kebijakan baru tersebut belum resmi dipublikasikan.

Kemungkinan aturan tersebut bakal dikeluarkan pada Jumat waktu setempat, tulis Reuters.

Namun, larangan unduhan TikTok masih dapat dibatalkan oleh Presiden AS Donald Trump. Ini lantaran ByteDance, induk perusahaan TikTok, masih berusaha mencapai kesepakatan dengan Oracle Corp tentang nasib operasinya di AS.

Seperti diketahui, ByteDance tengah membicarakan nasib bisnisnya di AS dengan Oracle dan sejumlah pihak lain untuk membuat usaha baru, TikTok Global. Tujuannya, mengatasi kekhawatiran AS tentang keamanan dan privasi data penggunanya.

Sumber itu mengatakan, instruksi Departemen Perdagangan itu akan membuat kedua aplikasi tak ada di dua toko aplikasi: App Store dan Google Play Store juga situs web lain yang menwarkan aplikasi.

Namun, kebijakan Departemen Perdagangan tersebut tidak akan melarang perusahaan AS untuk melakukan bisnis di WeChat di luar Amerika Serikat—ini berita gembira bagi perusahaan AS seperti Walmart dan Starbucks yang menggunakan program 'aplikasi mini' WeChat yang disematkan untuk memfasilitasi transaksi dan melibatkan konsumen di China.

Selain itu, kebijakan itu juga tidak akan melarang transaksi bisnis lain dengan pemilik WeChat, Tencent Holdings, termasuk operasional game daringnya dan tidak akan melarang Apple, Google, atau pihak lain untuk menawarkan aplikasi TikTok atau WeChat di mana pun di luar AS.

Larangan itu sebagai tindak lanjut atas perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Trump pada 6 Agustus yang memberi Departemen Perdagangan 45 hari untuk menentukan transaksi apa yang harus diblokir dari aplikasi yang dianggapnya menimbulkan ancaman keamanan nasional teresbut. Batas waktu itu berakhir pada Minggu (20 September).

“Kami telah mengambil tindakan signifikan untuk memerangi pengumpulan data pribadi warga AS yang berbahaya dari China, sambil mempromosikan nilai-nilai nasional kami, norma-norma berbasis aturan yang demokratis, dan penegakan hukum dan peraturan AS yang agresif,” ujar Menteri Perdagangan Wilbur Ross.

TikTok memiliki 100 juta pengguna di AS dan sangat populer di kalangan anak muda.

Sementara, WeChat memiliki rata-rata 19 juta pengguna aktif harian di AS, kata perusahaan analitik Apptopia pada awal Agustus. Aplikasi ini lebih populer di kalangan pelajar China, mantan karyawan, dan beberapa orang AS yang memiliki hubungan pribadi atau bisnis di China.

WeChat adalah aplikasi seluler all-in-one yang menggabungkan layanan yang mirip dengan Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Venmo. Aplikasi ini merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang di China dan memiliki lebih dari 1 miliar pengguna.

Tidak akan dipaksa

Sumber itu mengatakan, Departemen Perdagangan tidak akan memaksa orang-orang di AS untuk menghapus aplikasi atau berhenti menggunakannya, tetapi tidak akan mengizinkan pembaruan atau unduhan baru.

“Kami menargetkan level perusahaan teratas. Kami tidak akan mencari pengguna individu," kata salah satu pejabat di Departemen Perdagangan.

Seiring waktu, kata sumber itu, kurangnya pembaruan akan menurunkan kegunaan aplikasi.

“Harapannya adalah masyarakat akan menemukan cara alternatif untuk melakukan tindakan ini,” kata dia

"Kami mengharapkan pasar untuk bertindak dan akan ada aplikasi yang lebih aman yang akan mengisi celah yang dapat dipercaya orang Amerika dan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak perlu mengambil tindakan serupa."

Terkait dengan WeChat, sumber itu mengatakan, secara signifikan fungsionalitas aplikasi akan mulai berkurang di AS per 20 September.

“Apa yang akan segera terjadi adalah pengguna akan mengalami kelambatan atau kurangnya fungsionalitas,” kata seorang pejabat tentang pengguna WeChat.

"Aplikasi mungkin masih dapat digunakan, tetapi tidak akan berfungsi seperti sebelumnya."

Mungkin ada pemadaman aplikasi sporadis juga, kata pejabat itu.

Yang jelas, kata sumber itu, Departemen Perdagangan tidak akan menghukum orang-orang yang masih menggunakan TikTok atau WeChat di AS.[]

#tiktok   #bytedance   #wechat   #amerikaserikat   #donaldtrump   #china   #kerentanan   #oracle

Share:




BACA JUGA
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware
Indonesia - Tiongkok Perkuat Kerja Sama Sektor Digital