
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Teknik tipu-tipu yang dilakukan Chirag Sachdeva (30) cukup unik. Lelaki India ini mengelabui korban yang rata-rata berusia tua via telemarketing dengan kedok serangan siber.
Modusnya, ia menawarkan layanan perlindungan komputer korban setelah menyakinkan korban bahwa perangkat lunak jahat (malware) telah terdeteksi di komputer korban, demikian pernyataan dari kantor Kejaksaan Amerika Serikat dari Distrik Rhode Island.
Dalam beraksi, Sachdeva tak sendiri. Ia melibatkan operator call center telemarketing di India yang mencari tahu dan mendapatkan informasi pribadi dan perbankan dari komputer korban melalui aplikasi jarak jauh, kata jaksa penuntut umum seperti dikutip dari APNews, Rabu (16 September 2020).
Berbekal informasi pribadi dari rekannya itu, Sachdeva mengontak kenalannya di Rhode Island, negara bagian AS dan meminta dia untuk membantu mengakses dan mencuri uang dari rekening bank para korban yang berjumlah tujuh orang.
Sayangnya, Sachdeva tak mengetahui bahwa rekannya itu justru memberitahu agen FBI.
Ia pun ditangkap FBI pada 16 Februari 2020 ketika tuturn dari pesawat di Boston setelah penerbangan dari India.
Pada Rabu kemarin, di depan Hakim Ketua Pengadilan Distri AS John J McConnell Jr, ia mengakui segala dakwaan yang diajukan jaksa penuntut.
Ia mengakui berupaya menyalahgunakan uang dari rekening bank para korban di AS. Ia berencana mengambil uang sebesar US$ 600.000 dari tujuh korban yang rata-rata berusia lanjut (di atas 65 tahun).
Atas pengakuan bersalahan itu, Sachdeva akan dijadwalkan sidang putusan hakim pada 8 Desember 2020. Ia terancam hukuman penjara 20 tahun.[]
Share: