IND | ENG
Google Resmi Larang Aplikasi Stalkerware, tapi Ada Celah yang Bisa Disiasati Pengembang

Ilustrasi

Google Resmi Larang Aplikasi Stalkerware, tapi Ada Celah yang Bisa Disiasati Pengembang
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 17 September 2020 - 09:43 WIB

Cyberthreat.id - Google baru saja memperbaharui aturan Play Store yang melarang aplikasi jenis stalkerware. Namun, masih ada celah besar yang belum diatur: aplikasi pelacak posisi anak!

Aplikasi yang termasuk stalkerware, dikenal juga sebagai spouseware, biasanya diiklankan kepada pengguna sebagai cara untuk menemukan pasangan yang curang, melacak anak saat berada di luar rumah, dan mengawasi karyawan di tempat kerja.

Fitur utama dari semua aplikasi stalkerware -- terlepas apakah dipasang di ponsel cerdas atau laptop-- adalah aplikasi ini dapat diinstal dan dijalankan tanpa sepengetahuan pemilik perangkat dan berjalan di latar belakang sistem operasi.

Dikutip dari ZD Net, sebelumnya Play Store menampung ratusan aplikasi yang sesuai dengan kategori stalkerware. Namun, dalam pembaruan Kebijakan Program Pengembang-nya, Google menetapkan, semua aplikasi yang melacak pengguna dan mengirim datanya ke perangkat lain harus menyertakan pemberitahuan dan persetujuan, serta menampilkan pemberitahuan  secara rutin bahwa tindakan pengguna sedang dilacak oleh aplikasi.

Aturan baru ini akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2020. Adanya aturan ini membuat semua aplikasi stalkerware tak bisa lagi beroperasi tanpa terdeteksi saat diinstal pada perangkat korban. Jika aplikasi pelacakan pengguna tidak mengikuti aturan baru ini, Google tidak akan menyetujuinya untuk dimasukkan ke daftar aplikasi di Play Store.

Meski aturan tersebut dinilai menjadi langkah baik bagi Google, tetapi Google  juga telah meninggalkan celah yang dapat disalahgunakan oleh pengembang stalkerware yang curang. Sebab, aplikasi yang melacak anak-anak dapat terus beroperasi tanpa meminta izin atau menampilkan pemberitahuan terus-menerus di layar, sedangkan aplikasi yang melacak orang dewasa harus menyertakan dua aturan tersebut.

Dengan kata lain, tidak ada yang dapat menghentikan pengembang stalkerware untuk mengubah merek aplikasi mereka dan terus beroperasi. Sehingga banyak pihak menilai, aturan baru yang diterbitkan ini, lebih terlihat seperti peringatan untuk semua pengembang aplikasi, daripada larangan bagi aplikasi stalkerware, dengan pengembang aplikasi yang diberikan waktu hampir dua minggu untuk mematuhi aturan tersebut.

Pengecualian untuk aplikasi pelacakan anak ini adalah celah yang sama yang juga ditinggalkan Google dalam larangan serupa yang diberlakukan pada iklan stalkerware pada bulan Juli. Salah satunya, investigasi TechCrunch pernah menemukan bahwa larangan iklan stalkerware tidak pernah diberlakukan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ini akan dilakukan, atau apakah peringatan semata untuk menenangkan pengguna?[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#Stalkerware   #google   #android   #playstore

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP