
TikTok | Foto: Pexels
TikTok | Foto: Pexels
Cyberthreat.id – ByteDance China, induk perusahaan media sosial TikTok, memenangkan perselisihan dengan seorang pengusaha di Ukraina terkait nama domain: tiktok.com.ua.
Perselisihan itu diselesaikan melalui proses arbitrase dan mediasi oleh The World Intellectual Property Organization (WIPO), salah satu badan di Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) yang menangani perlindungan kekayaan intelektual, demikian seperti dikutip dari Ain.ua, portal berita teknologi Ukraina, diakses Rabu (16 September 2020).
Konflik itu bermula pada 4 Juni 2020 ketika WIPO menerima keluhan dari ByteDance (sebagai Penggugat) tentang nama domain yang disengketakan. Tiktok.com.ua saat itu telah dan masih terdaftar atas nama individu, Alexey Dubinin, orang Rusia (sebagai Tergugat).
Dalam register Ukraina, perusahaan “ЦПК Онлайн” (terkait dengan nama domain itu) terdaftar atas nama pengusaha dengan nama sama: Alex Dubinin dan memiliki kegiatan utamanya adalah konvensi dan pameran dagang, termasuk melalui internet (daring).
Menurut layanan verifikasi Whois, domain tersebut dibuat pada 17 Mei 2019 oleh Tergugat dan terdaftar di penyedia hosting: Hosting Ukraina LLC
ByteDance mengatakan, hak merek dagang TikTok adalah milik Penggugat yang telah menginvestasikan banyak uang untuk mempromosikan merek dagang ini, termasuk di internet, demikian keluhan perusahaan seperti dikutip dari keputusan WIPO.
TikTok diluncurkan di luar China pada Mei 2017 dan menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat pada Oktober 2018. TikTok tersedia di lebih dari 150 pasar yang berbeda, dalam 75 bahasa, dan telah menjadi tujuan utama untuk video seluler bentuk pendek.
Di Google Play, lebih dari 500 juta pengguna telah mengunduh aplikasi TikTok. Aplikasi ini diberi peringkat sebagai "# 1 dalam Hiburan" di Apple Store dan "# 3 dalam Sosial" di Amazon. Penggugat juga memiliki kehadiran Internet yang besar melalui situs web utama: www.tiktok.com.
Merek dagang TikTok, menurut Penggugat, telah dikenal di seluruh dunia jauh sebelum Tergugat mendaftar nama domain yang disengketakan pada 17 Mei 2019 di Ukraina. Terlebih, nama domain yang didaftarkan identik dengan nama merek dagang milik ByteDance.
Oleh karena itu, perusahaan China itu menyatakan bahwa Dubinin tidak berhak mendaftarkan nama domain tersebut.
“Penggugat menambahkan bahwa tidak ada bukti penggunaan atau persiapan Tergugat untuk menggunakan nama domain yang dipersengketakan untuk penawaran barang atau jasa yang bonafide,” demikian keluhan Penggugat dalam catatan WIPO yang diakses di laman situs webnya.
“Atau, bahwa Tergugat secara umum dikenal dengan nama domain yang disengketakan, atau Tergugat memiliki penggunaan yang secara sah secara nonkomersial atau wajar atas nama domain yang disengketakan.”
“Penggugat menuduh bahwa nama domain yang disengketakan telah terdaftar dan/atau digunakan dengan itikad buruk,” demikian WIPO mencatat.
Atas gugatan atau keluhan itu, Tergugat tidak menanggapi permintaan WIPO.
Baca:
Keputusan
Pada akhirnya, WIPO memutuskan bahwa hak atas domain yang disengketakan harus dialihkan kepada pemilik TikTok. Tidak ada klaim atau keputusan dalam registri keputusan pengadilan Ukraina yang akan melawan hak Dubinin atas domain ini.
Mengapa sengketa tentang nama domain tidak terdengar di pengadilan Ukraina? Menurut Hostmaster, mulai 19 Desember 2019, di domain publik Ukraina terdapat prosedur penyelesaian pra-uji coba sengketa domain sesuai dengan Uniform Domain Name Dispute Resolution Policy (UDRP).
Berdasarkan prosedur ini, sengketa domain dipertimbangkan oleh pejabat arbitrator WIPO (anggotanya termasuk warga negara Ukraina) di Pusat Arbitrase dan Mediasi WIPO. Proses ini tidak mempengaruhi pengalihan kasus ke pengadilan (dalam kasus ini, pertimbangan oleh WIPO dihentikan). Prosedur ini wajib untuk banyak domain level teratas (.com, .org, .net).
Kasus sengketa nama domain pernah dialami Google yang menggugat hak di pengadilan untuk memiliki domain level teratas: google.ua. Ini lantaran pada 2007 sebuah perusahaan Ukraina mendaftarkan “ГОУ ОГЛЕ” (GO OGLE LLC) atas nama domain: google.ua. Lalu, pada 2010 pengadilan memutuskan untuk mentransfer domain tersebut ke Google.[]
Baca putusan WIPO di sini.
Share: