
Ilustrasi Google | Foto: AFP
Ilustrasi Google | Foto: AFP
Cyberthreat.id - Google memungkinkan mereka yang menjadi korban "doxxing" meminta penghapusan data pribadinya yang muncul di pencarian Google.
Seperti diketahui, doxxing mengacu pada pengumpulan dokumen atau data pribadi seseorang, lalu menyebarkannya melalui internet tanpa persetujuan pemiliknya. Dampaknya merusak bagi korban, dan banyak berujung pada ajakan persekusi daring dengan konsekuensi merusak jati diri seseorang, mengganggu kehidupan pribadi, hingga mengancam jiwa. (Lihat: Infografis: Bahaya Doxxing dan Cara Menghindarinya)
"Kami menyadari keresahan Anda saat mendapati bahwa informasi kontak Anda dibagikan dengan cara yang berbahaya, yang menyertakan kata-kata ancaman serta ajakan untuk melakukan pelecehan. Hal ini sering disebut sebagai “doxxing”. Dalam kasus seperti ini, kami dapat mengambil tindakan untuk menghapus materi semacam itu dari penelusuran," tulis Google di situs resminya, diakses Senin (14 September 2020).
Lebih lanjut, Google menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Diantaranya, mengirimkan tautan URL tempat data pribadi seseorang itu ditemukan. Nantinya, Google akan memeriksa apakah pada tautan itu terdapat informasi kontak, adanya ancaman eksplisit atau implisit, dan adanya pesan ajakan kepada orang lain untuk menyakiti atau melecehkan.
Namun, Google menegaskan sejumlah pengecualian. Diantaranya, jika informasi kontak itu dinilai wajar seperti direktori online, catatan bisnis dan properti, dan dokumen pemerintah.
Google juga mengatakan akan mempertahankan akses informasi jika konten tersebut termasuk kepentingan publik seperti milik pelaku penipuan, scam, catatan pemerintah, tindak pidana, dan kontak untuk partisipasi publik da pejabat publik.
"Jika URL yang dikirimkan ternyata tercakup dalam kebijakan kami, URL tersebut hanya akan dihapus dari hasil penelusuran jika kuerinya menyertakan nama pelapor, atau pengenal lain yang diberikan, seperti alias, nama pengguna di media sosial, dll," tulis Google.
Cara Meminta Penghapusan Informasi Kontak
Google menyediakan formulir online untuk meminta agar konten jenis itu dihapus dari penelusuran Google.
Google menekankan bahwa yang bisa dilakukan hanya mencegah konten itu muncul di pencarian Google, bukan menghapusnya dari situs web yang memuat informasi itu.
"Perhatikan bahwa menghapus halaman dari Google Penelusuran tidak akan memengaruhi situs hosting; halaman akan tetap tersedia dan dapat diakses melalui mesin telusur lainnya. Sebaiknya hubungi webmaster yang mengontrol konten tersebut," tulis Google.
Pemohon, kata Google, juga dapat meminta perwakilan resmi untuk mengisi formulir atas nama Anda, dengan menjelaskan kewenangan mereka dalam mewakili Anda.
Anda dapat mengakses cara meminta penghapusan informasi pribadi dari Google dengan mengklik tautan ini. []
Share: