
Najib Razak dan Rosmah Mansur (baju pink) | Foto: Asian Correspondent
Najib Razak dan Rosmah Mansur (baju pink) | Foto: Asian Correspondent
Cyberthreat.id - Skandal korupsi yang melibatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak masih berlanjut di pengadilan. Selain Najib, istrinya, Rosmah Mansur juga ikut disidangkan dengan tuduhan pencucian uang.
Dalam persidangan yang digelar pada 9 September lalu, mantan petugas khusus Rosmah yang diperiksa sebagai saksi bernama Rizal Mansur mengungkap bahwa dirinya pernah diperintahkan Rosmah untuk membentuk sebuah tim siber alias buzzer yang bertugas melawan kritikan dan isu-isu negatif yang ditujukan kepada Rosmah. Untuk itu, Rizal mengaku mendapat bayaran RM 100 ribu per bulan. Tim itu, kata Rizal, dibentuk pada 2012.
"Tim siber beroperasi dengan dana yang disediakan oleh Datin Seri Rosmah sendiri. Dia memberi saya 100 ribu Ringgit setiap bulan untuk mendanai tim," kata Rizal seperti dikutip dari Malay Mail.
Saat itu, kata Rizal, Rosmah terus dibombardir dengan persepsi negatif, seperti menjadi "bos" sesungguhnya dari Najib Razak, terlibat pada proyek-proyek pemerintah, punya gaya hidup boros, dan lainnya.
"Tim ini juga bertanggung jawab untuk melawan dan memberikan penjelasan atas setiap tudingan terhadap Datin Seri Rosmah," tambah Rizal.
"[Ada] banyak laporan media negatif terhadapnya di media sosial yang mempengaruhi integritasnya, dan posisinya sebagai istri perdana menteri,” tambah Rizal, menurut The Edge Markets.
Rizal mengatakan Rosmah senang dengan kinerjanya, dan memberinya gelar Datukship pada 2014.
Jika diasumsikan tim itu bekerja hingga Mei 2018, ketika koalii Najib Razak dikalahkan oleh partai Mahathir Muhammar, Rosmah Mansur diperkirakan telah mengeluarkan sekitar 8,4 juta Ringgit untuk membiayai tim sibernya sejak 2012 hingga 2018.
Rosmah diadili atas tiga tuduhan korupsi antara Januari 2016 hingga September 2017: meminta RM 187,5 juta dari Jepak Holding Sdn Bhd dan menerima dua suap RM 5 juta dan RM 1,5 juta dari perusahaan.[]
Share: