
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Coalition, salah satu penyedia layanan asuransi siber terbesar di AS, mengatakan, serangan siber berupa ransomware menyumbang 41 persen klaim asuransi siber sepanjang paruh pertama 2020.
“Ransomware adalah salah satu ancaman paling umum dan merusak saat ini,” demikian tulis ZDNet, Kamis (10 September 2020) mengutip laporan Coalition.
"Ransomware tidak membeda-bedakan berdasarkan industri. Kami telah melihat peningkatan serangan ransomware ini di hampir setiap industri yang kami layani.”
Pada paruh pertama 2020, menurut Coalition, terdapat peningkatan 260 persen frekuensi serangan ransomware di antara pemegang polis, dengan rata-rata permintaan tebusan meningkat 47 persen.
Coalition mencatat dua pemain besar dan paling agresif di antara geng peretas ransomware, yaitu Maze dan DoppelPaymer.
Baca:
Berdasarkan klaim asuransi siber yang diajukan, kata Coalition, geng Maze yang paling rakus karena meminta tebusan enam kali lebih besar dari rata-rata keseluruhan.
Selain insiden ransomware, Coalition juga mencatat lonjakan jumlah klaim asuransi siber yang diajukan untuk serangan penipuan transfer dana dan penipuan atau phishing berbasis email (BEC). Pertumbuhannya hampir dua kali lipat, yaitu 35 persen pada semester pertama 2019 menjadi 67 persen pada periode sama tahun ini.
Keduanya adalah jenis insiden siber yang serupa, yaitu geng kriminal menipu perusahaan agar melakukan pembayaran ke rekening yang dikendalikan penyerang. Perbedaannya, serangan penipuan transfer dana juga dapat terjadi melalui panggilan telepon atau surat; Serangan BEC hanya dilakukan melalui email.
Kerugian yang dilaporkan dari insiden keduanya berkisar dari ribuan hingga di atas US$ 1 juta per insiden, tetapi Coalition mengatakan, perusahaan yang menggunakan Microsoft Office 365 telah melihat insiden BEC 3,2 kali lebih banyak daripada organisasi yang menggunakan jenis penyedia email lain.
Dalam banyak kasus serangan penipuan transfer dana dan BEC, kata Coalition, dana yang hilang dapat dipulihkan dengan cepat.
"Sejak awal 2018, [...] kami dapat memulihkan dana di 55 persen dari semua kasus, dan kami telah memulihkan 84 persen dari dana yang hilang untuk klien ini," kata perusahaan asuransi dunia maya itu.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: