
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Kepolisian Kerajaan Thailand mengatakan peretas ransomware yang menyerang Rumah Sakit Saraburi meminta uang tebusan sebesar ฿ 63 miliar dalam bentuk Bitcoin.
Pernyataan tersebut berbeda dari keterangan Asisten Direktur RS Saraburi dr Thamrongsak Kongmun yang mengatakan tidak ada penyebutan nilai tebusan meski rumah sakit telah dikontak oleh peretas, demikian seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (10 September 2020).
Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan kementerian telah meminta Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital untuk memasang langkah-langkah untuk melawan serangan dunia maya di rumah sakit nasional.
RS Saraburi tidak dapat mengakses datanya pada 5 September sehingga berimbas operasional rumah sakit. Para pegawai terpaksa mengandalkan kerja manual.
Ransomware adalah serangan siber berupa perangkat lunak jahat (malware) yang mengunci sistem komputer—biasanya file-file di komputer berubah ekstensinya dan tak bisa dibuka—juga peretas biasa meminta uang tebusan bila korban ingin file-file bisa kembali diakses.
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan, kementerian telah meminta kepada Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital untuk memasang langkah mitigasi siber di rumah-rumah sakit nasional.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir karena rumah sakit dapat memberikan layanan medis yang vital jika terjadi kerusakan komputer. Ia juga menegaskan, rumah sakit memiliki data cadangan.
Anutin juga mengatakan, tidak ada rumah sakit lain yang diserang. Pernyataan ini berbeda dengan Kepala Pusat Anti Berita Palsu Thailand, Mayjen Phanthana Nutchanart yang mengatakan beberapa instansi menerima permintaan tebusan dan telah membayar untuk mengambil data. Jumlah yang dibayarkan tak ebih dari 1 juta baht (US$ 32.000 = sekitar Rp 478.350.400). Nutchanart mengatakan, masih belum bisa memastikan berapa jumlah instansi yang terkena serangan karena masih diselidiki.(Baca: Sejumlah RS dan Perusahaan Pemerintah Thailand Dilanda Ransomware)
Wakil juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand Kissana Phathanacharoen mengatakan RS Saraburi telah mengajukan pengaduan ke kantor polisi Muang.
Kissana mengatakan penyerang telah meminta tebusan 200.000 Bitcoin (฿ 63 miliar= Rp 29 triliun).[]
Share: