IND | ENG
Platform Otomasi Red Hat Berdampak ke SDM dan Kultur Perusahaan

Country Manager Red Hat Indonesia Rully Moullany

Platform Otomasi Red Hat Berdampak ke SDM dan Kultur Perusahaan
Arif Rahman Diposting : Kamis, 10 September 2020 - 23:15 WIB

Cyberthreat.id - Red Hat Ansible Automation Platform, platform Otomasi yang dikembangkan perusahaan perangkat lunak open source Red Hat, sangat menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kultur perusahaan sebagai faktor utama transformasi digital.

Riset terbaru Forrester Research bertajuk "The Forrester Wave: Infrastructure Automation Platforms, Q3 2020" menyatakan Red Hat Ansible Automation sebagai "Leader" dalam berbagai variabel dan kriteria.

Dari 26 kriteria yang dikelompokkan dalam tiga kategori yakni current offering, strategy, dan market presence; Red Hat menerima skor tertinggi dalam hal kriteria deployment, dukungan komunitas, visi produk, peningkatan terencana, produk dan layanan pendukung, ekosistem mitra, hingga jumlah pelanggan.

Rully Moulany, Country Manager Red Hat Indonesia, mengatakan teknologi terbaik yang ditawarkan Red Hat Ansible Automation juga sangat menekankan sisi proses dan people (SDM) yang harus seimbang.

"People (SDM) itu penting karena people yang memilih teknologi, people yang memilih proses. Jadi, SDM bukan soal skill saja, tetapi termasuk kultur perusahaan dalam melakukan perubahan," kata Rully Moullany dalam diskusi virtual, Kamis (10 September 2020).

Menurut dia, di dalam sebuah perusahaan mungkin terdapat banyak orang pintar dan orang hebat, tetapi kalau kulturnya jelek, tidak kondusif, banyak konflik, tentu saja transformasi digital perusahaan tidak akan berjalan secara menyeluruh.

Survei Harvard Business Review yang dilakukan untuk Red Hat baru-baru ini menyatakan 95 persen eksekutif perusahaan di Asia Pasifik mengakui transformasi digital semakin penting dalam 18 bulan terakhir.

"Red Hat ingin menularkan kultur keterbukaan dan transformasi (digital) ke Indonesia. Pada saat yang bersamaan kami juga mendefinisikan teknologi yang tepat untuk itu lewat Red Hat Ansible Automation," ujarnya.

Tantangan dan Ancaman

Otomasi adalah suatu kondisi dimana sebuah perusahaan/organisasi berbagi, memeriksa, dan mengelola konten otomatisasi di seluruh domain bisnis. Semua itu membutuhkan pondasi otomatisasi bahasa yang dapat digunakan dan dipahami oleh banyak orang dalam organisasi.

"Red Hat Ansible Automation Platform adalah pondasi untuk membangun dan mengoperasikan layanan otomasi dalam skala besar," ujar Rully.

Puncak dari otomasi adalah transformasi bisnis secara besar-besaran, dimana sebuah perusahaan melalui teknologi sudah mampu melahirkan inovasi, mengeksekusi berbagai ide, bereaksi cepat terhadap pasar (market), serta relevansi (hubungan) yang kuat dengan konsumen/pelanggan.

Secara teknis otomasi juga didefinisikan sebagai tindakan repetisi beribu kali hingga berjuta kali di infrastruktur yang jumlahnya masif. Dilakukan across environment (di berbagai dan lintas lingkungan) namun tetap saja operatornya orang (human) yang tinggal menjalankan playbook dan hanya menekan tombol.

"Red Hat Ansible Automation Platform tidak bisa diakses semua orang. Hanya orang berwenang yang menjalankan sistem sehingga kredensial terjaga, skill harus mumpuni, dan sebagainya."

Tujuan utama Otomasi bukan mengganti pekerjaan manusia saja, tapi meningkatkan produktivitas perusahaan. Hal-hal yang sifatnya repetitif dilakukan terus menerus. Setelah itu masuk ke level kualitas. Dan jika repetisi itu terdokumentasi dengan baik, maka selanjutnya akan mengontrol semua operasional dengan mudah.

Kemudian muncul pertanyaan, apakah Otomasi akan menghilangkan kontrol manusia. Terkait hal ini, Rully mengatakan memang ada perubahan dan tantangan besar.

"Misalnya kita klik satu tombol langsung terjadi ribuan perubahan. Otomasi sifatnya repetitif yang secara strategic value rendah, tapi secara proses memakan waktu (time consuming)."

"Kalau kita takut kehilangan kontrol karena otomasi, maka sebenarnya kan kita yang mengontrol sejak awal. Di-tes dulu dan dicoba dulu, kalau sudah konfiden bisa langsung dipraktikkan." []

#Redhat   #ansibleautomation   #SDM   #transformasidigital   #Otomasi   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Utusan Setjen PBB: Indonesia Berpotensi jadi Episentrum Pengembangan AI Kawasan ASEAN
Kikis Kesenjangan Digital, Indonesia Dorong Pendekatan Inklusif dalam Tata Kelola AI Global
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China