IND | ENG
Buntut Larangan Huawei dan ZTE, Sektor Telekomunikasi AS Butuh Biaya Pengganti Rp 26,5 Triliun

Ilustrasi | Foto: The Verge

Buntut Larangan Huawei dan ZTE, Sektor Telekomunikasi AS Butuh Biaya Pengganti Rp 26,5 Triliun
Arif Rahman Diposting : Sabtu, 05 September 2020 - 16:47 WIB

Cyberthreat.id - Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat (AS) mengatakan biaya untuk mengganti peralatan jaringan Huawei dan ZTE yang telah dipasang di lebih dari 50 jaringan telekomunikasi pedesaan AS akan menelan biaya mencapai $ 1,837 miliar atau sekitar Rp 26,5 triliun.

Bulan Juni lalu FCC secara resmi menyatakan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional AS. Keputusan membuat sektor telekomunikasi AS tidak dapat lagi menggunakan Dana Layanan Universal (Universal Service Fund/USF) untuk membeli peralatan atau layanan dari perusahaan China.

USF memberikan subsidi lebih dari $ 8,5 miliar setiap tahun untuk membantu perusahaan telekomunikasi menyediakan broadband ke daerah pedesaan AS yang biasanya tidak memiliki akses.

Namun, biaya dan logistik untuk menerapkan larangan semacam itu menjadi tantangan yang terus membayangi FCC. Pengumuman terbaru FCC yang diterbitkan Jumat (4 September 2020) memperjelas bahwa melepas dan mengganti peralatan jaringan yang saat ini digunakan akan menghabiskan banyak uang bagi sektor telekomunikasi AS.

Ketua FCC Ajit Pai telah meminta Kongres untuk memberikan dana federal untuk mengganti operator dan peralatan telekomunikasi di pedesaan.

"Setelah mengidentifikasi keberadaan peralatan dan layanan yang tidak aman di jaringan kami, sekarang bisa kami pastikan bahwa jaringan ini - terutama jaringan operator kecil dan pedesaan - akan bergantung pada infrastruktur dan vendor tepercaya," kata Pai dalam sebuah pernyataan dilansir ZDNet, Jumat (4 September 2020).

"Sekali lagi, saya mendesak Kongres untuk memberikan dana yang sesuai guna mengganti operator maupun mengganti peralatan atau layanan apa pun yang telah ditentukan sebagai sebagai ancaman keamanan nasional, sehingga AS dapat melindungi jaringannya dimana banyak sekali bagian ekonomi dan masyarakat yang bergantung padanya."

Tahun lalu, ketika pemerintahan Trump memperketat kebijakannya terhadap China, Departemen Perdagangan AS langsung menambahkan Huawei ke "Daftar Entitas" bahaya sekaligus melarang perusahaan AS mentransfer teknologi ke Huawei tanpa izin khusus dari pemerintah AS.

Kemudian, bulan Maret tahun ini, Trump menandatangani UU yang melarang perusahaan AS menggunakan dana federal untuk membeli peralatan dari perusahaan yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Tentu saja ini mengarah kepada Huawei dan ZTE.

UU tersebut juga menetapkan program penggantian $ 1 miliar untuk membantu penyedia atau perusahaan yang lebih kecil dengan tujuan agar mampu mengganti peralatan "terlarang" dari Huawei dan ZTE. Negara lain sekutu AS seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Taiwan juga telah melarang Huawei. []

#AS   #Huawei   #ZTE   #perangdagang   #perangteknologi   #sektortelekomunikasi   #keamanannasional   #jaringan

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global