
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Manusia adalah mata rantai paling lemah dalam sebuah serangan siber atau pun terjadinya sebuah insiden. Itu sebabnya penguatan dan efektivitas dalam setiap operasional sebuah sistem selalu menempatkan faktor manusia paling depan.
Selain konsep keamanan siber (cyber security) yang sudah menjadi kebutuhan di tengah era digital yang semakin terkoneksi, juga dikenal istilah cyber immunity (kekebalan siber) yang juga menempatkan manusia fokus persoalan.
Cyber immunity menekankan pentingnya hidup sehat di ruang siber sebagaimana menjaga kesehatan di dunia nyata melawan pandemi global Covid-19. Terlebih, era terkoneksi dan big data sudah tidak memiliki batasan antara dunia nyata dan dunia Maya.
Cyber immunity dimaksudkan agar setiap masyarakat saat ini memiliki kesadaran keamanan yang mendasar pada dirinya sendiri, sehingga kemampuan untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon ancaman keamanan dapat diterapkan bahkan dalam kehidupan masing masing.
"Dari cyber security menjadi cyber immunity," kata Territory Channel Manager SEA Kaspersky Lab Indonesia, Dony Koesmandarin dalam webinar, Rabu (2 September 2020).
Donny menuturkan, literasi mendasar yang dapat diterapkan dalam cyber immunity adalah selalu mengingat bahwa ketika seseorang berada di dunia digital, selalu anggap bahwa itu juga layaknya dunia nyata, dimana risiko ancaman selalu ada.
Dalam dunia digital, kata Donny, data adalah segalanya. Untuk itu, setiap individu harus selalu memikirkan bahwa data yang bisa dipanen dari setiap orang adalah salah satu kredensial yang wajib dijaga. Data ibarat uang di dunia nyata.
"Mulailah dari diri Anda sendiri untuk menerapkan proteksi diri. Dengan menerapkan password yang kompleks untuk setiap akun, tidak membagikan kredensial pribadi di media sosial dan pihak ketiga lainnya kecuali memang betul betul diperlukan," ujarnya.
Pelaku kejahatan siber dapat bertindak dan melakukan serangan tanpa disadari. Penting bagi setiap individu untuk selalu sigap dan memberikan proteksi terbaik sebelum jatuh menjadi target serangan dan menjadi korban insiden.
"Jadi ya, pada saat seperti pandemi sekarang ini, penting sekali melindungi akses jarak jauh ke jaringan perusahaan dengan VPN serta gunakan password aman untuk akun domain," jelas Donny.
"Jangan lupa selalu mengupdate sistem operasi Anda untuk menghilangkan kerentanan terbaru dan menggunakan solusi keamanan yang kuat dengan database yang diperbarui. Dan tentunya ditengah ketidakpastian, pasti kita butuh kerjasama yang baik di seluruh pihak mulai dari individu, regulator, hingga penyedia keamanan, demi mewujudkan itu semua." []
Share: