
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Sejumlah pejabat mengaku menjadi korban peretasan nomor WhatsApp. Rata-rata setelah dibajak akun mereka digunakan untuk meminta uang kepada pihak lain.
Berikut adalah para pejabat yang mengaku menjadi korban peretasan nomor WhatsApp
Gubernur Gorontalo
Dilansir dari Antara, pada 31 Agustus 2020 Kepala Biro Humas Pemprov Gorontalo Masran Rauf mengatakan aplikasi WhatsApp milik gubernur dengan nomor 081313424131 tidak bisa diakses lagi.
Menurut Masran, nomor itu sebelumnya telah diumumkan di koran dan media sosial untuk berkomunikaski dengan masyarakat.
"Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati apabila menerima pesan dari nomor itu. Apalagi sampai menjanjikan dan meminta uang dan sebagainya," kata Masran.
Menurutnya, kasus peretasan WhatsApp ini sedang didalami oleh tim kejahatan siber mabes Polri.
Anggota DPRD Solo Siti Muslikah
Di Solo, anggota DPRD setempat bernama Siti Muslikah juga mengaku nomor WhatsApp miliknya telah diambil alih oleh pihak lain.
Dilansir dari Tribunsolo, Siti mengatakan kejadian bermula pada Sabtu (29 Agustus 2020). Siti yang saat itu sedang mengendarai mobil, mendapat pesan WhatsApp dari nomor salah seorang dosen kenalannya. Siti diminta mengirim ulang SMS yang masuk ke ponselnya.
"Karena saya buru-buru dan tidak fokus, akhirnya SMS itu saya screenshoot dan saya kirimkan. Ternyata itu SMS berisi nomor OTP. Aplikasi Whatsapp dosen saya ternyata juga sudah dibajak,” kata Siti, Selasa kemarin (1 September 2020).
Belakangan, Siti mendapat telepon dari sejumlah orang yang mengonfirmasi soal permintaan sejumlah uang dari WhatsApp. Mereka rata-rata dimintai pinjaman uang sebesar Rp 3 juta. Setidaknya, kata Siti, ada dua orang yang memenuhi permintaan itu.
Siti sendiri baru sadar WhatsApp-nya telah diambil orang lain pada malam harinya.
"Saya pencet-pencet dan coba masuk, tapi tidak bisa," katanya.
Siti mengatakan telah melaporkan kasus itu ke polisi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono
Korban lainnya adalah Bupati Karangayar, Juliyatmono. Ia mengumumkan peretasan yang dialami lewat akun Facebook pribadinya.
"Diberitahukan pada semua masyarakat Kabupaten Karanganyar. Bilamana ada yang mengatasnamakan nomor hp saya 081 226 89 329. Diharap tidak usah dihiraukan. Karena hp pribadi saya sedang dibajak orang tidak dikenal terimakasih. Salam Juliyatmono," tulisnya.
Juliyatmono mengatakan baru mengetahui akun WA-nya telah diambil alih oleh orang lain pada Selasa (1 September 2020).
"Tolong kasih tahu semuanya, ini penipuan gaya baru," katanya.
Juliyatmono mengatakan, nomor ponselnya masih bisa digunakan untuk menelepon. Namun, nomor itu telah digunakan oleh orang lain untuk masuk ke aplikasi WhatsApp di perangkat orang lain.
"Kalau telepon biasa bisa, tapi WhatsApp tidak bisa karena masih dibajak," jelas dia.
Seperti halnya yang menimpa Siti, setelah dibajak, akun WhatsApp Juliyatmono dipakai untuk meminta uang kepada orang-orang di daftar kontaknya.
"Gak mungkin saya minta duit," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris Kabupaten Jeneponto
Di Sulawesi Selatan, Sekretaris Kabupaten Jeneponto Syafruddin Nurdin dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Nur Alam, juga mengaku akun WhatsApp-nya telah diambil alih orang lain.
“Hari ini ada dua nomor WhatsApp yang mengatasnamakan Sekda Jeneponto dan Kepala Dinas Pendidikan yang diretas untuk meminta ditransferkan dana,” kata Kabag Humas Pemkab Jeneponto, Mustaufiq, pada Kamis (28 Agustus 2020) seperti diberitakan Sulselsatu.com
Mustaufiq mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati, dan tidak sembarangan membuka tautan link yang tidak jelas sumbernya karena berpotensi menjadi korban peretasan.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati, karena saat ini beberapa oknum memanfaatkan fasilitas teknologi untuk meraup keuntungan dengan cara yang salah,” ujarnya. []
Berita terkait:
Share: