IND | ENG
Studi Barracuda Networks: Lembaga Pemerintah Rentan Serangan Ransomware

Ilustrasi | Foto: Cyware Hacker News

Studi Barracuda Networks: Lembaga Pemerintah Rentan Serangan Ransomware
Tenri Gobel Diposting : Senin, 31 Agustus 2020 - 11:20 WIB

Cyberthreat.id - Sebuah studi terkait ransomware yang dilakukan peneliti Barracuda Networks mengungkapkan bahwa pemerintah kota atau lokal menjadi target empuk serangan ransomware.

Berdasarkan data 74 insiden ransomware global yang terjadi selama 12 tahun terakhir, ditemukan fakta bahwa serangan ransomware cenderung menyasar pemerintah kota atau lokal.

Fakta ini tidak jauh berbeda dari temuan dan studi serupa yang dilakukan peneliti keamanan lainnya.

Sepanjang tahun 2019 Barracuda menemukan serangan ransomware global terjadi sebanyak 45 persen. Sejauh ini, sepanjang tahun 2020 bergulir, terdapat 44 persen serangan ransomware global yang ditujukan terhadap pemerintah kota atau lokal.

Barracuda menyoroti insiden ransomware terhadap sebuah kota kecil di Inggris, Redcar dan Cleveland, yang diyakini merugikan otoritas lokal lebih dari £10 juta (Rp195 miliar).

Temuan menarik lainnya terkait insiden sepanjang 2020 adalah 15 persen korban mengkonfirmasi telah melakukan pembayaran tebusan. Tahun lalu, tidak ada pemerintah kota atau lokal yang membayar tebusan ransomware. 

Hasil studi juga mengungkapkan terjadinya peningkatan serangan ransomware terhadap institusi pendidikan dan sektor kesehatan di tahun 2020, dibandingkan tahun 2019.

Pada tahun 2019, insiden ransomware di institusi pendidikan tercatat 6 persen, sedangkan sepanjang tahun 2020 bergulir 15 persen. Di sektor kesehatan, sepanjang tahun 2020 bergulir ada 22 persen serangan ransomware, sedangkan tahun 2019 terdapat 21 persen insiden ransomware.

Temuan ini menunjukkan penjahat cyber memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya pembelajaran jarak jauh secara digital dan tekanan terhadap sistem perawatan kesehatan.

"Pandemi Covid-19 dan bekerja jarak jauh dimanfaatkan untuk mendatangkan malapetaka pada organisasi pemerintah," kata Chief Technology Officer (CTO) Barracuda Networks, Fleming Shi, di situs perusahaan, Minggu (30 Agustus 2020). 

Selain peningkatan serangan yang ditargetkan ke pemerintah kota atau lokal, sektor pendidikan serta kesehatan, terjadi juga peningkatan serangan ransomware terhadap perusahaan logistik sebesar 5 persen. Terkait hal ini, peneliti mengamati enam insiden penting sejak Juli 2019. 

Pembayaran tebusan juga menjadi salah satu hal paling krusial karena jumlah korban yang membayar terus bertambah. Temuan Barracuda menunjukkan terdapat 14 persen korban yang dipastikan telah membayar tebusan.

Nilai pembayaran rata-rata adalah US$ 1.652.666 (Rp24 miliar). Perusahaan yang jadi contoh dalam pembayaran tebusan ini adalah Garmin - perusahaan yang mengembangkan produk terkait dengan teknologi GPS - membayar tebusan sebesar US$10 juta (Rp145 juta). []

Redaktur: Arif Rahman

#Ransomware   #Malware   #sektorpemerintah   #SPBE   #infrastrukturkritis   #layananpublik   #barracudanetwork   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS
Paket PyPI Tidak Aktif Disusupi untuk Menyebarkan Malware Nova Sentinel