
Akun bot di Twitter yang menggemakan propaganda pro-China
Akun bot di Twitter yang menggemakan propaganda pro-China
Cyberthreat.id - Kelompok peneliti sosial media Graphika mengumumkan telah mengidentifikasi sekitar 3.000 akun bot yang menggemakan propaganda politik pro-China dengan mengamplifikasi pesan resmi yang dirilis melalui akun propaganda negara.
Dilansir dari ZDnet, , Grafika dapat mengidentifikasi akun bot itu karena sebagian besar menggunakan kutipan dari buku Dracula Bram Stoker untuk deksprisi profil dan dua cuitan pertamanya.
Menurut Grapika, botnet yang dijuluki drakula ini punya banyak kemiripan dengan Spamouflage, nama yang diberikan kepada operasi pemerintah China di sosial media yang pernah diumumkan pada September 2019 dan April 2020 lalu. Akun-akun palsu yang bertujuan memanipulasi opini publik itu telah dihapus oleh Twitter.
Tim Graphika menemukan 3.000 akun bot ini rata-rata berusia satu bulan.
Graphika mengatakan akun itu sendiri tidak berbahaya, karena otomatis mengutip buku Dracula atau membalas tweet satu sama lain. Namun, akun tersebut digunakan untuk memperkuat tweet dan mendapatkan topik yang telah ditentukan menjadi trending. Topik yang dapat digunakan untuk mempromosikan propaganda negara China, biasanya menggambarkan pandangan miring terhadap kenyataan yang menguntungkan bagi urusan internasional Beijing.
Menurut seorang peneliti Graphika, Ben Nimmo, Botnet Dracula telah resmi dihapus oleh Twitter sejak 20 Agustus. Nimmo mengungkapkan, Twitter mengintervensi dan menangguhkan sebagian besar akun botnet Dracula Twitter, dan menandai akun lain yang tidak dihapus dengan pembatasan akun untuk mencegah mereka memposting konten baru.
Sayangnya masih belumm jelas apakah akun tersebut ditangguhkan secara terprogram oleh algoritmaTwitter, atau apakah staf Twitter juga telah melihat botnet yang sama dan melakukan intervensi secara manual. Sampai saat ini Twitter belum memberikan pernyataan resminya.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: