
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza | Foto: Cyberthreat.id/Tenri Gobel
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza | Foto: Cyberthreat.id/Tenri Gobel
Cyberthreat.id – Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza berpendapat tahap awal transformasi digital, seperti yang didengungkan oleh Presiden Joko Widodo, salah satunya dengan memberikan akses di daerah tanpa jaringan internet (blank spot).
“Untuk mempercepat transformasi digital, seluruh Indonesia harus terlayani internet,” ujar Jamalul dalam acara bertajuk “PANDI Meeting 11” yang digelar secara virtual, Selasa (25 Agustus 2020).
Awal Agustus lalu, dalam rapat terbatas tentang transformasi digital, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk merancang penerapan transformasi digital di segala bidang.
Jokowi memberikan lima saran yang perlu segera dilakukan. (Baca: Lima Saran Presiden Jokowi soal Transformasi Digital, Salah Satunya Pusat Data Nasional)
Tahun ini, APJII membuka akses internet di wilayah blank spot lewat program Desa Internet Mandiri 2020. Program ini menyasar desa-desa di luar daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
“Sebenarnya target kami tahun ini minimal 20.000 desa sudah terkoneksi kalau pandemi tidak terjadi. Tapi, kami sudah mulai dari sekarang dari daerah-daerah yang memang tidak termasuk daerah 3T,” ujar dia.
Wilayah yang menjadi sasaran APJII tersebut sebelumnya baru mendapatkan jaringan 2G, salah satunya Jayapura. Kini, seluruh desa di Jayapura sudah terkoneksi, kata dia.
Selain di Jayapura, Jamalul mengatakan, Desa Internet Mandiri di 2020 ini yang sudah berjalan ada di Sumatera Barat.
Teknologi yang digunakan APJII untuk menyediakan jaringan internet melalui satelit lantaran sulit untuk memasang kabel serat optik.
“Kalau kita lihat sekarang setiap desa punya dana desa dan dapat APBD. Nah, ini bisa dialokasikan ke BUMDes untuk membangun infrastruktur internet di desa-desa,” ujar dia.
Menurut Jamalul, menyediakan infrastruktur seperti program Desa Internet Mandiri adalah tahap awal untuk memperluas transformasi digital.
“Paling penting adalah bagaimana melakukan transformasi digital daerah-daerah yang blank spot itu,” kata dia.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: