
Ilustrasi | Foto: Bleuwire
Ilustrasi | Foto: Bleuwire
Cyberthreat.id - Deputi Direktur Riset Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar mengatakan serangan siber merupakan salah satu ancaman baru bagi pers dan jurnalis. Serangan digital terhadap media online seperti peretasan (hacking), deface, DDOS, hingga serangan yang menargetkan wartawan secara langsung seperti doxxing, impersonation, bullying, dan lain-lain.
"Jadi ini bisa diidentifikasi sebagai salah satu bentuk baru ancaman terhadap kebebasan pers termasuk wartawannya," kata Wahyudi kepada Cyberthreat.id, Jumat (21 Agustus 2020).
Menanggapi kasus peretasan terhadap Tempo, Wahyudi menilai media online yang menjadi korban sebaiknya melaporkan kepada kepolisian. Tak hanya itu, Tempo sebaiknya melakukan audit internal untuk memastikan keamanan sistem seperti data dan informasi yang bocor.
"Mestinya (kasus ini) bisa diproses, karena kasus serupa juga banyak, dan jarang terselesaikan dengan tuntas. Padahal aturannya ada, bisa mengacu pada pasal 32 UU ITE."
Jika insiden peretasan Tempo.co tidak diproses dengan tuntas, Wahyudi mengatakan bakal memunculkan kecurigaan dan berbagai dugaan. Misalnya kemungkinan pelaku disponsori oleh negara. Menurut dia, polisi bisa bekerjasama dengan BSSN untuk melakukan investigasi secara tuntas, dan mengungkap pelakunya.
Keamanan Siber bagi Media
Dengan maraknya serangan peretasan ini, Wahyudi menilai keamanan siber sebagai salah satu hal yang amat penting bagi setiap media. Ia berharap media-media di Tanah Air bisa meningkatkan keamanan sibernya. Misalnya dengan melakukan audit cybersecurity internal.
"(Audit cybersecurity internal) ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi risiko serangan. Tidak hanya mengantisipasi peretasan, tapi juga bentuk-bentuk serangan siber lainnya," ujar dia.
Situs berita Tempo.co mengalami serangan siber pada Jumat (21 Agustus 2020) sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku mengganti tampilan halaman mukanya dengan layar hitam bertulisan "Stop Hoax, jangan BOHONGI Rakyat Indonesia, Kembali ke etika jurnalistik yang benar patuhi dewan pers. Jangan berdasarkan ORANG yang BAYAR saja. Deface By @xdigeeembok."
Pelaku juga menyisipkan tautan yang mengarahkan pembaca ke akun Twitter anonim @xdigeeembok yang punya 465 ribu pengikut.
Serangan itu berdampak selama 1,5 jam. Pada pukul 01.30 WIB, Situs Tempo.co bisa kembali dipulihkan. Tampilannya kembali normal. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: