Cyberthreat.id - Amazon berencana menambah ribuan pekerjaan perusahaan di enam kota, termasuk 2.000 pekerjaan yang akan mengisi sebuah gedung di Fifth Avenue New York yang dulunya pernah menjadi toko utama Lord & Taylor. Menurut The Wall Street Journal, perusahaan akan menambah 3.500 pekerjaan di New York, Phoenix, San Diego, Denver, Detroit dan Dallas.

Penambahan karyawan baru menunjukkan raksasa ritel online ini berencana untuk kembali menerapkan pekerjaan ke kantor secara langsung. Bahkan ketika perusahaan teknologi lain, seperti Facebook dan Twitter, mengumumkan strategi kerja jarak jauh jangka panjang karena pandemi virus corona.

Amazon sebelumnya mengarahkan staf/karyawan untuk mulai bekerja dari rumah sejak bulan Maret. Jauh hari sebelum banyak perusahaan besar lain memulainya.

"Kemampuan untuk terhubung dengan orang-orang, kemampuan tim untuk bekerja bersama secara ad hoc - Anda dapat melakukannya secara virtual, tetapi tidak secara spontan,” kata Wakil Presiden Pengembangan Tenaga Kerja Amazon, Ardine Williams, kepada Journal, Selasa (18 Agustus 2020).

"Kami sangat menantikan untuk kembali ke kantor," tegasnya.

Perusahaan berencana menambah lebih banyak ruang perkantoran di enam lokasi. Ekspansi tersebut akan berlangsung selama dua tahun ke depan, tetapi banyak posisi harus diisi dari sekarang.

Williams mengatakan, semua posisi yang ditambahkan, termasuk pekerjaan teknik dan manajemen produk, adalah beberapa dari posisi baru. Amazon juga akan menggabungkan posisi di berbagai departemen, termasuk periklanan, Amazon Fresh, dan Amazon Web Services.

Di tengah malapetaka ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus Corona, Amazon telah menambah lebih dari 175.000 pekerja gudang dan mencatat penjualan tertinggi sepanjang masa sebesar $ 88,9 miliar untuk kuartal fiskal kedua. []