
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id - Privasi saat ini menjadi prioritas bagi para pengembang peramban web (web browser).
Skandal Cambridge Analytica yang memakai data pengguna Facebook tanpa izin menyebabkan pengembang meningkatkan perlindungan privasi sebagai prioritas.
Saat ini, Apple dan Google tengah berjuang untuk peningkatan privasi pengguna saat menjelajah (browsing) di internet. Begitu juga Brave, Mozilla, dan Microsoft Edge.
Pilihan umum untuk meningkatkan privasi pengguna bisa dengan menonaktifkan pelacakan lokasi browser, mematikan pengisian otomatis kata sandi, dan secara teratur menghapus riwayat penelusuran. Atau, penggunaan jaringan pribadi virtual (VPN).
Berikut ini cara mengatur privasi untuk mengakali pelacakan daring berbasis web, seperti dikutip dari CNET, diakses Senin (17 Agustus 2020).
Chrome
Sebagian pengguna menilai Chrome sebagai peramban populer yang paling tidak privat. Namun, peramban ini memiliki kelebihan karena fondasi Chrome yang fleksibel dan open-source. Dengan begitu, memungkinkan pengembang independen untuk merilis banyak ekstensi yang berfokus pada privasi untuk menghilangkan pelacak.
Ada empat ekstensi yang bisa digunakan oleh pengguna untuk menjaga privasi, seperti Cookie Autodelete, uBlock Origin, Privacy Badger, dan HTTPS Everywhere. Sayangnya, ekstensi ini tidak berfungsi untuk pengguna Android.
Di menu tiga titik yang sama di Chrome, Anda juga dapat memblokir cookies pihak ketiga dengan memilih “Pengaturan”, lalu menggulir ke bawah ke bagian “Privasi dan keamanan”, klik “Cookies dan data situs lainnya”. Dari sini, pilih “Blokir cookie pihak ketiga”.
Safari
Secara default, Safari mengaktifkan alat “Pencegahan Pelacakan Cerdas” untuk membuat pengguna selangkah lebih maju dalam hal privasi. Meski begitu, alat tersebut tidak selalu bekerja dengan lancar sejak diluncurkan pada 2017. Peneliti Google melihat bagaimana alat tersebut dapat digunakan untuk melacak pengguna meski Apple telah menutup masalah tersebut.
Safari 14 yang diumumkan pada Juni lalu akan dapat memberi tahu pengguna, mengenai pelacak iklan mana yang berjalan di situs web yang dikunjungi. Juga, memberitahu pengguna laporan 30 hari dari pelacak yang diidentifikasi saat pengguna sedang menjelajah, termasuk memberitahu pengguna dari situs web mana pelacak itu berasal.
Untuk memeriksa apakah pemblokiran aktif, buka Safari dan klik “Preferensi”, lalu “Privasi”. Kotak di samping “Cegah pelacakan lintas situs” harus dicentang.
Pengguna juga dapat menghapus cookies secara manual, dengan klik “Kelola Data Situs Web” untuk melihat situs mana yang meninggalkan pelacak dan cookie di peramban. Klik “Hapus” di samping salah satu pelacak individual dengan mengklik “Hapus Semua” di bagian bawah layar.
Cookies dapat membantu, tidak hanya invasif, tetapi untuk privasi yang lebih kuat, baik cookies pihak pertama dari penerbit situs web maupun cookies pihak ketiga dari orang lain seperti pengiklan. Untuk melakukannya, centang kotak di samping “Blokir semua cookies”. Apple akan mulai memblokir sebagian besar cookie pihak ketiga secara default dengan MacOS Big Sur dan iOS 14.
Tak hanya itu, pengguna juga dapat menginstal ekstensi bermanfaat dari App Store seperti AdBlock Plus atau Ghostery Lite untuk Safari.
Edge
Microsoft Edge menyertakan beberapa opsi pemblokiran pelacak di layar pencegahan “Tracker”. Pilih ikon menu tiga titik di pojok kanan atas dan pilih “Pengaturan”. Dari menu yang kemudian muncul di sebelah kiri, pilih “Privasi dan layanan”.
Pengguna akan ditawarkan tiga setelan untuk dipilih: Dasar, Seimbang, dan Ketat. Secara default, peramban ini menggunakan pengaturan Balanced, yang memblokir pelacak dari situs yang belum Anda kunjungi.
Namun, pengaturan “Ketat” dapat mengganggu perilaku beberapa situs, tetapi akan memblokir pelacak dalam jumlah terbesar. Bahkan, pengaturan Dasar masih akan memblokir pelacak yang digunakan untuk cryptomining dan sidik jari.
Firefox
Pengaturan privasi default Firefox lebih protektif daripada Chrome dan Edge.
Dari dalam menu utama Firefox atau dari dalam menu tiga baris di sisi kanan toolbar, pilih “Preferensi”. Setelah jendela “Preferensi” terbuka, klik “Privasi & Keamanan”.
Dari sini, pengguna dapat memilih di antara tiga opsi: Standar, Ketat, dan Kustom.
Pilihan “Standar”, pengaturan Firefox default, memblokir pelacak di jendela pribadi, cookies pelacak pihak ketiga, dan cryptominers.
Pengaturan “Ketat” dapat merusak beberapa situs web, tetapi itu memblokir semua yang diblokir dalam mode “Standar”, ditambah sidik jari dan pelacak di semua jendela.
Sedangkan opsi “Kustom” bagi yang ingin menyempurnakan bagaimana pelacak diblokir.
Untuk menerapkan pengaturan pelacakan baru setelah pengguna memilih tingkat privasi, klik tombol “Muat Ulang Semua Tab” (Reload All Tabs) yang muncul.
Brave
Terkait alat antitracking, pembaruan privasi terbaru Safari masih kurang jika dibandingkan dengan Brave.
Secara default, peramban ini memblokir semua iklan, pelacak, cookies pihak ketiga, dan sidik jari pihak ketiga sambil tetap mencapai kecepatan yang sangat tinggi. Brave juga menawarkan mode penjelajahan pribadi Tor bawaan, opsi pemblokiran pelacak tugas berat, dan menambahkan VPN bawaan untuk pengguna iOS.
Di dalam menu utama Brave, pilih “Preferensi” untuk membuka panel “Pengaturan” di sebelah kiri. Pilih “Shields” untuk melihat daftar opsi privasi di sisi kanan layar. Dengan memilih tampilan “Lanjutan”, Anda akan dapat memilih jenis pelacak yang akan diblokir.
Dengan menggulir ke bawah, pengguna juga dapat memblokir tombol masuk dan konten yang disematkan dari Facebook, Twitter, Google, dan LinkedIn. Untuk perlindungan dan privasi yang lebih baik lagi, jelajahi “Pengaturan Tambahan” di sebelah kiri, dan pilih “Privasi dan keamanan”.[]
Selamat mencoba!
Redaktur: Andi Nugroho
Share: