
Ilustrasi | Foto: Ist
Ilustrasi | Foto: Ist
Cyberthreat.id - Digital Health Cooperative Research Center (CRC) di Australia memimpin sebuah proyek yang memanfaatkan data pengguna aplikasi Covid-19 di sejumlah wilayah. Menurut ZDNet, data dari praktik umum (general practices/GP) di New South Wales dan Victoria sedang dikumpulkan untuk membangun sistem pelaporan real-time.
Salah satu tujuannya untuk menunjukkan di mana dan bagaimana Covid-19 bisa mempengaruhi sistem kesehatan Australia. GP berupaya melihat berbagai masalah secara terpisah-pisah, tetapi berjalan secara paralel dengan Covid-19.
Proyek CRC melibatkan tiga jaringan Primary Health Network di Melbourne Timur, Gippsland, dan Melbourne Tenggara. Proyek ini juga diikuti sejumlah akademisi dari Universitas Macquarie, Outcome Health, dan Royal College of Pathologists of Australasia.
CEO Primary Health Network Melbourne Tenggara, Dr Elizabeth Deveny, mengatakan proyek tersebut akan menggunakan/menganalisis data untuk memandu pengambilan keputusan bersama. Terdiri dari data yang tidak teridentifikasi dari 500 praktik pengumpulan data.
"Covid-19 telah menunjukkan kepada kita seberapa cepat hal-hal dapat berubah dalam lingkungan kesehatan," kata Denevy dilansir ZDNet, Senin (17 Agustus 2020).
"Praktik umum (GP) berada di garis terdepan dampak pandemi, termasuk konsultasi dengan pasien yang teridentifikasi positif atau negatif. Praktik ini melihat konsekuensi kesehatan tidak langsung dari Lockdown dan jarak sosial (physical distancing), termasuk penyalahgunaan zat, kekerasan dalam keluarga, hingga masalah kesehatan mental."
Data yang dikumpulkan selama proyek ini akan dikembalikan ke peserta GP dalam laporan reguler dan melalui dashboard data di perangkat. Data yang diharapkan berguna bagi pengguna terdiri dari obat-obatan yang diresepkan, jumlah tes yang dipesan atau dilakukan, dan rujukan yang dilakukan, termasuk mengidentifikasi hotspot Covid-19.
"Kami akan melihat tren terbaru dengan data hampir real-time untuk melihat dampak Covid-19 di berbagai area penanganan," ujar Profesor Andrew Georgiou dari Australian Institute of Health Innovation di Universitas Macquarie.
"Survei hanya memberikan cuplikan (snapshot), tetapi dengan data yang mendekati real-time, kami tidak hanya dapat mengambil semua data dengan segera, tetapi kami juga mendapatkan kumpulan data yang jauh lebih besar selama periode waktu tertentu sehingga dapat dianalisis dengan akurasi statistik yang jauh lebih besar."
Georgiou bersama timnya menggunakan Machine Learning untuk menyelidiki pola yang muncul. Dengan lebih dari 16.700 kasus Covid-19 yang saat ini terdeteksi di Victoria, Badan Kesehatan Digital Australia (ADHA) mengumumkan telah melakukan perluasan peluncuran resep elektronik (electronic prescriptions) di seluruh Melbourne.
Resep elektronik diluncurkan di dokter umum dan apotek milik komunitas di seluruh Australia sejak Mei, tetapi masih dalam pendekatan terkelola (managed approach). Krisis Covid-19 di Victoria telah mendorong organisasi/perusahaan kesehatan yang terlibat untuk mempercepat proses agar dokter dan apoteker dapat mengakses dan beradaptasi dengan teknologi terbaru lebih cepat. []
Share: