
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Twitter dilaporkan telah melakukan pembicaraan awal tentang kemungkinan menggabungkan kedua layanan dengan TikTok, aplikasi berbagi video yang dinyatakan sebagai ancaman keamanan nasional oleh pemerintah Amerika Serikat karena kepemilikan China.
Dilansir dari Wall Street Journal, belum jelas benar apakah pembicaraan itu merupakan bagian dari upaya Twitter untuk membeli operasional TikTok seperti yang sedang dilakukan Microsoft.
Microsoft telah bernegosiasi selama berminggu-minggu dengan pemilik TikTok, ByteDance Ltd. yang berbasis di Beijing.
Twitter dipandang sebagai penawar jangka panjang, mengingat ukurannya jauh lebih kecil daripada Microsoft dan akan lebih sulit membayar kesepakatan itu.
Sementara Microsoft, pada 2 Agustus lalu mengatakan sedang mengejar kesepakatan. CEO Micosoft Satya Nadella mengatakan telah membahasnya Presiden Trump. Microsoft mengatakan sedang menegosiasikan operasi TikTok di AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Trump mengatakan bahwa TikTok harus menemukan pembeli untuk operasinya di AS paling lambat 15 September atau akan menghadapi pelarangan. Pada hari Kamis, Gedung Putih mengeluarkan perintah eksekutif yang akan melarang orang-orang di A.S. melakukan transaksi dengan ByteDance terhitung mulai 20 September.
Twitter sendiri menangkap peluang lain. Sebagai perusahaan lebih kecil, Twitter beralasan mereka tidak mungkin menghadapi pengawasan antimonopoli seperti Microsoft atau perusahan media sosial lainnya.[]
Share: