
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Perusahaan Artificial Intelligence (AI) asal China menggugat raksasa teknologi Apple dengan tuduhan pelanggaran hak paten. Zhizhen Intelligent Network Technology Co Ltd, yang juga dikenal sebagai Xiao-i melayangkan gugatan pada Senin (3 Juli 2020).
"Xiao-i menggugat Apple terkait produk pengenalan suara Siri karena telah melanggar paten yang diajukan Xiao-i pada 2004 dan baru diberikan pada 2009," tulis Reuters, Senin (3 Agustus 2020).
Dalam sebuah postingan di LinkedIn, Xiao-i menuntut Apple untuk segera menghentikan "pembuatan, penggunaan, janji untuk menjual, menjual, dan mengimpor" produk-produk yang melanggar paten.
Xiao-i meminta ganti rugi sebesar 10 miliar yuan (Rp 21 triliun) atas pelanggaran paten yang dilakukan oleh Siri, teknologi yang selama ini dikembangkan Apple.
Siri adalah asisten pribadi pintar yang menolong pengguna perangkat Apple menyelesaikan segala sesuatu cukup dengan meminta. Siri menggunakan suara untuk mengirim pesan, jadwal pertemuan, panggilan telepon, dan layanan lainnya.
Bantahan Apple
Apple dalam sebuah pernyataan kepada Reuters menyatakan teknologi Siri yang dikembangkan perusahaan tidak mengandung fitur yang termasuk dalam paten Xiao-i. Khususnya terkait dengan game dan pesan instan di perangkat Apple.
"Penilai independen yang disertifikasi oleh Mahkamah Rakyat menyimpulkan bahwa Apple tidak melanggar teknologi Robot Xiao-i," kata Apple.
Apple kecewa atas gugatan tersebut. Menurut perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS, sebenarnya Xiao-i mengajukan gugatan lain.
"Kami berharap dapat menyajikan fakta ke pengadilan dan kami akan terus fokus untuk memberikan produk dan layanan terbaik di dunia kepada pelanggan kami," jelas Apple. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: