
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin Rapat Terbatas beberapa waktu lalu. | Foto: Dokumentasi Humas Setkab
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin Rapat Terbatas beberapa waktu lalu. | Foto: Dokumentasi Humas Setkab
Cyberthreat.id – Presiden Joko Widodo meminta kepada para menterinya untuk mulai merancang penerapan transformasi digital di segala sektor.
“Pandemi Covid-19 ni harus bisa kita jadikan momentum untuk percepatan transformasi digital,” ujar Presiden saat memberikan arahan pada rapat terbatas (ratas) tentang perencanaan transformasi digital, Senin (3 Agustus 2020) di Istana Merdeka, Jakarta, yang ditayangkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Presiden, tranformasi digital di masa pandemi Covid-19 dan seterusnya bakal mengubah secara struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, dan belajar; dari yang sebelumnya luring (offline) dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring (online).
“Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, direncanakan secara matang,” tutur Presiden seperti dikutip dari Setkab.go.id.
Untuk antisipasi hal itu, Presiden memberikan beberapa arahan sebagai berikut:
Pertama, segera lakukan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
“Saya kira kemarin sudah bicara dengan Kominfo mengenai ini. Kemudian, percepatan penyediaan layanan internet di 12.500 desa atau kelurahan, serta di titik-titik layanan publik,” ujar Presiden.
Kedua, persiapkan betul roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, baik pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, maupun sektor penyiaran.
“Jangan sampai infrastruktur digital yang sudah kita bangun, justru utilitasnya sangat rendah,” kata Presiden.
Ketiga, percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
Keempat, siapkan kebutuhan sumber daya manusia untuk talenta digital.
“Ini penting sekali untuk melakukan transformasi digital, negara kita membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan, ini perlu betul-betul sebuah persiapan,” ujar Jokowi.
Presiden juga mengatakan, kurang lebih 600.000 per tahun kebutuhan SDM sehingga Indonesia bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta-talenta digital.
Kelima, berkaitan dengan regulasi dan skema-skema pendanaan serta pembiayaan transformasi digital segera disiapkan secepat-cepatnya.
Pada kesempatan itu, Presiden juga sampaikan survei lembaga IMD World Digital Competitiveness pada 2019 Indonesia masih di peringkat 56 dari 63 negara.
“Ini memang kita di bawah sekali. Lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga kita di ASEAN, misalnya Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26, Singapura di posisi nomor 2,” ujar Presiden.[]
Share: