
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Amazon Web Services (AWS), perusahaan layanan cloud computing milik Amazon, mengumumkan layanan Amazon Fraud Detector kini tersedia untuk umum.
Layanan pendeteksi penipuan berbasis pembelajaran mesin (machine learning) dirancang untuk mengidentifikasi aktivitas daring yang berpotensi menipu, seperti penipuan pembayaran daring, penipuan identitas, dan pembuatan akun palsu.
"Pelanggan kami memberitahu kami bahwa mereka menghabiskan banyak waktu untuk memerangi penipuan yang terjadi di situs web dan aplikasi mereka," kata Wakil Presiden Mesin Pembelajaran Amazon, Swami Sivasubramanian, seperti dikutip dari ZDNet, diakses Rabu (29 Juli 2020).
"Dengan 20 tahun pengalaman kami mendeteksi penipuan dan ditambah teknologi pembelajaran mesin yang kuat, kami senang membawa pelanggan Amazon Fraud Detector sehingga mereka dapat secara otomatis mendeteksi potensi penipuan, menghemat waktu dan uang, dan meningkatkan pengalaman pelanggan."
“Anda dapat menciptakan model pendeteksi penipuan hanya dengan beberapa klik dan tidak memerlukan pengalaman ML karena Fraud Detector menangani seluruh beban berat untuk Anda,” tulis Amazon.
Untuk menggunakan layanan ini, pengguna dapat memilih template model pembelajaran mesin yang dibuat, seperti mengunggah data riwayat transaksi penipuan dan transaksi yang sah. Dengan begitu, pembelajaran mesin bia dilatih untuk mengenali penipuan dan membuat keputusan yang “logis” guna menetapkan hasil prediksi.
Berdasarkan jenis penipuan yang ingin diprediksi oleh pelanggan, Amazon Fraud Detector akan melakukan pra-proses data, memilih algoritma, dan melatih model.
Amazon Fraud Detector melatih dan menyebarkan model ke titik akhir API pribadi yang dikelola sepenuhnya.
Pelanggan dapat mengirim aktivitas baru ke API, seperti pendaftaran atau pembelian baru, untuk menerima respons risiko penipuan, yang mencakup skor risiko penipuan.
Berdasarkan laporan tersebut, aplikasi pelanggan dapat menentukan tindakan yang tepat, misalnya, untuk menerima pembelian, atau meneruskannya ke manusia untuk ditinjau, AWS menjelaskan.[]
Share: