
Dosen Prodi Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII, Syarif Hidayat, dalam webinar bertajuk Increasing Security Awareness in Cyberspace, Selasa (28 Juli 2020)
Dosen Prodi Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII, Syarif Hidayat, dalam webinar bertajuk Increasing Security Awareness in Cyberspace, Selasa (28 Juli 2020)
Cyberthreat.id - Dosen Prodi Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII), Syarif Hidayat mengatakan setidaknya terdapat tiga peran Artificial Intelligence (AI) dalam keamanan siber (cybersecurity). Tiga peran itu adalah menganalisis kebiasaan pengguna, mengenali pola, dan mendeteksi hal-hal yang tidak normal.
"Jadi ada banyak istilah yang digunakan untuk AI, kalau di grup machine learning IT, bidang kamu apa? Nah, sebenarnya data mining lah, machine learning lah, deep learning lah," kata Syarif Hidayat dalam webinar bertajuk Increasing Security Awareness in Cyberspace, Selasa (28 Juli 2020).
Dari bidang-bidang tersebut, Syarif mengatakan ada yang perannya khusus bikin analisis kebiasaan pengguna.
"Itu yang namanya AI memang tentang, istilah-nya lain, gimmick-nya lain, tapi isinya sama yang digunakan untuk menganalisis kebiasaan pengguna."
Peran yang kedua adalah mengenali pola. Menurut Syarif, pengenalan pola ini terkait dengan kebiasaan yang erat hubungannya manusia sebagai sumber data.
"Pola itu data," ungkapnya.
Peran AI yang ketiga adalah untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak normal atau biasa. Kata lainnya untuk mendeteksi anomali yang biasanya kerap digunakan untuk perbankan.
"Jadi, untuk bisa mengenali siapa yang nanti kalau dipinjamkan uang itu akan gagal bayar. Nah, itu bisa diprediksi pakai AI," kata dia.
Insider Threat
Di sektor cybersecurity, penggunaan AI terus berkembang hingga bisa mengidentifikasi ancaman dari internal (Insider threat). AI insider threat, kata dia, bisa diidentifikasi misalnya di dunia IDS/IPS dengan honeynet. Honeynet adalah skenario membuat semacam umpan dan jebakan untuk menangkap insider threat.
"Jadi, semacam honeynet, dikasih umpan, bikin perangkap, bikin jebakan, untuk menangkap insider threat, itu dengan menggunakan AI jauh lebih mudah," ujarnya.
Syarif juga menjelaskan terapan aplikasi AI dalam keamanan siber. Setidaknya terdapat tujuh terapan aplikasi AI yakni autentikasi pengguna, deteksi aktivitas berbahaya, deteksi virus dan perangkat lunak jahat, mengurangi zero day attack, spam filter, sebagai sistem preventif, hingga mendeteksi fraud. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: