IND | ENG
Kaspersky: Saat Pandemi, 61 Persen Milenial Khawatir Disabotase Saat Kencan Online

Ilustrasi

Kaspersky: Saat Pandemi, 61 Persen Milenial Khawatir Disabotase Saat Kencan Online
Faisal Hafis Diposting : Sabtu, 25 Juli 2020 - 19:00 WIB

Cyberthreat.id - Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, merilis hasil survei tentang bagaimana para pengguna internet di seluruh dunia membangun zona nyaman di ranah digital saat pandemi Covid-19 yang memaksa orang-orang lebih banyak beraktifitas dari rumah yang berdampak pada meningkatnya penggunaan internet.  

Dalam laporan bertajuk "More Connected Than Ever Before: How We Build Our Digital Comfort Zones", Kaspersky menemukan sebanyak 61 persen milenial mengatakan mereka khawatir meningkatnya aktivitas online dapat menyebabkan sabotase dari pihak ketiga.   

Generasi milenial mengacu pada kelompok usia 18-24 tahun. Mensurvei sebanyak 10.081 responden di berbagai negara, Kaspersky menyebutkan bahwa akibat dari era normal baru saat pandemi Covid-19, kaum milenial merasa bahwa bekerja dari rumah membuat mereka lebih sadar akan keamanan digital mereka.

Setidaknya, sebanyak 37 persen milenial berpikir mereka adalah target yang membosankan bagi para pelaku kejahatan siber.

Sebanyak 49 persen kaum milenial sekarang juga menjalankan pemindaian antivirus pada setiap perangkat mereka. 52 persen kaum milenial juga hanya mengunduh dan menginstal aplikasi tepercaya resmi dari toko-toko resmi, seperti Google Play Store dan Apple App Store.

"Tidak mengherankan bahwa kaum milenial yang akan berperan membentuk masyarakat dalam penggunaan teknologi di masa depan, lebih menekankan pada keamanan digital - terutama di saat garis antara pekerjaan dan rumah menjadi semakin kabur," kata Vice President Marketing Kaspersky, Andrew Winton dalam keterangannya, Sabtu (25 Juli 2020).

Peneliti Keamanan Senior Kaspersky, David Jacoby menambahkan, banyak orang berpikir bahwa kaum milenial tidak menarik bagi penjahat siber. Tapi bukan berarti kaum milenial aman dari serangan siber, kenyataannya sepertiga dari milenial (33 persen) khawatir tentang keamanan dan keselamatan perangkat mereka, karena mereka berbagi internet dengan teman mereka.

Bahkan, 12 persen dari milenial yang disurvei tidak yakin bagaimana mereka tahu jika mereka pernah diretas. Jacoby juga masih mendapati berita-berita tentang pelanggaran data dan penyebaran jebakan phishing secara luas.

"Penjahat dunia maya menggunakan berbagai trik psikologis untuk membuat orang membuka email phising dan mengklik tautan yang mencurigakan, jadi penting untuk mengambil beberapa aturan keamanan siber sederhana yang akan melindungi data berharga Anda," kata Jacoby.

Selain itu, kaum milenial disaat era new normal ini menghabiskan 1,8 jam ekstra di dunia dari setiap hari dibandingkan dengan awal tahun. Menjadikan rata-rata harian mereka mencapai 7,1 jam sehari.

Oleh karena itu, kaum milenial juga diharapkan untuk selalu waspada terhadap aktivitas-aktivitas yang mencurigakan serta membangun budaya keamanan siber yang aman.[]

 

#kencanonline   #kaspersky   #keamanandigital

Share:




BACA JUGA
Kaspersky: 1 dari 5 Pengguna Internet Indonesia Jadi Sasaran Serangan Siber
Penyebab Kanada Blokir WeChat China dan Antivirus Kaspersky Rusia dari Perangkat Pemerintah
Kanada Larang Penggunaan Aplikasi Kaspersky dan Tencent
CyberArk Kenalkan Platform Keamanan Identitas Digital
Kebocoran Ransomware LockBit 3.0 Memunculkan Ratusan Varian Baru