Cyberthreat.id – Guru Besar Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Eko Kuswardono Budiardjo, mengatakan, untuk mengembangkan talenta-talenta digital perlu sebuah ekosistem.

Menurut Eko, ada empat hal yang mendukung sebuah ekosistem talenta digital, yaitu kampus (dunia pendidikan), profesi (kemampuan mengemban tugas), dudi (dunia usaha, dunia industri), dan regulasi (pemerataan kesamaan).

“Ketika seseorang keluar dari kampus, masuk ke dunia profesi, bukannya ijazahnya tidak diakui, tetapi seseorang itu pengin diperkuatkan lagi profesi tertentu,” kata dia.

“Dunia kampus yang tak cocok dengan dunia industri/usaha dijembatani dengan sertifikasi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi/LSP (terkait hal profesi].”

Oleh karenanya, “Seorang lulusan ilmu komputer atau informatika memiliki banyak kemungkinan profesi, bagaimana dia mengatakan bahwa ‘I am a good system analyst’: apa yang membuktikan? Pertama, bisa melalui portofolio, satunya lagi melalui sertifikasi. Dengan demikian, profesi akan menjembatani para lulusan kampus ke dunia industri/usaha,” Eko menjelaskan.

Sayangnya, menurut Eko, terkait regulasi, ternyata masih ada LSP yang tidak diizinkan untuk melakukan sertifikasi secara daring.

Ia pun mendorong agar peta okupasi nasional dalam kerangka kualifikasi nasional Indonesia perlu dilanjutkan.  “Supaya sumber daya Indonesia bisa mempersiapkan diri, track record mana yang akan diambil,” ujar dia.[]

Redaktur: Andi Nugroho