
Ilustrasi | Data Pusopkamsinas BSSN
Ilustrasi | Data Pusopkamsinas BSSN
Cyberthreat.id - Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopkamsinas) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berhasil mendeteksi 149.783.617 serangan siber yang terjadi di Indonesia pada semester pertama tahun 2020. Data dihimpun BSSN dari bulan Januari hingga Juni 2020.
Berdasarkan data yang sudah dirilis BSSN, serangan siber yang terjadi pada bulan Januari sebanyak 25.224.811. Serangan meningkat pada bulan Februari menjadi 29.188.645. Kemudian serangan mengalami penurunan secara berurutan pada bulan Maret dan April, masing-masing mengalami 26.423.989 dan 18.088.514.
Memasuki bulan Mei, kembali terjadi kenaikan menjadi 19.323.941 serangan cyber. Puncaknya terjadi pada Juni 2020 dimana terpantau 31.533.717 serangan siber yang menyasar Indonesia.
Jika dibandingkan dengan serangan cyber yang terjadi pada semester pertama tahun 2019, maka jumlah serangan tahun ini mengalami kenaikan lima kali lipat. Tahun lalu, jumlah serangan pada enam bulan pertama berada di angka 29.627.464.
"Jumlah serangan meningkat secara signifikan. Pada semester I tahun 2019 ada 29.627.364. Sedangkan semester I tahun 2020 ada 149.783.617," kata Intan Rahayu, Kepala Subdirektorat Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Perdagangan berbasis Elektronik BSSN, dalam webinar yang disiarkan melalui YouTube, Kamis (23 Juli 2020).
Menurut Intan, salah satu faktor pendorong yang menyebabkan tingginya jumlah serangan siber adalah masyarakat Indonesia yang sudah banyak memanfaatkan teknologi dalam kehidupannya sehari-hari. Artinya, tingkat konektivitas semakin tinggi diiringi pemanfaatan digitalisasi besar-besaran.
"Memang kita sekarang pada saat pandemi dan juga mungkin perhatian kita menggunakan transformasi digital," ujar Intan.
Intan tidak menjelaskan secara rinci jenis dan klasifikasi jumlah serangan siber semester pertama tahun ini seperti apa.
Sebelumnya, BSSN juga telah merilis data serangan siber sepanjang 1 Januari hingga 12 April 2020 yang jumlahnya 88.414.296 serangan. Itu artinya terdapat peningkatan signifikan dalam dua bulan (Mei-Juni) yang jumlahnya hampir mencapai 60 juta serangan siber.
Faktor yang paling menjadi perhatian adalah penjahat cyber memanfaatkan topik Covid-19 untuk menjalankan operasi jahatnya. Mayoritas serangan bertema Covid-19 adalah malware, phising, dan ransomware.
Untuk serangan cyber dengan klasifikasi insiden, BSSN mencatat ada 25 insiden antara Januari hingga April.
Puncak insiden siber tercatat di bulan Maret sebanyak 22 insiden siber terjadi. Sejumlah malware juga terpantau oleh BSSN, seperti trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, SpyNote RAT, Ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, Anubis Banking Trojan dan banyak lainnya. []
Redaktur: Arif Rahman
Share: