IND | ENG
Anda Seorang Introvert? Berikut Tips untuk Menghadapi Era Konferensi Video

Ilustrasi | Foto: Istimewa

Anda Seorang Introvert? Berikut Tips untuk Menghadapi Era Konferensi Video
Faisal Hafis Diposting : Kamis, 23 Juli 2020 - 15:01 WIB

Cyberthreat.id - Seorang dengan kepribadian introvert memang memiliki perilaku tersendiri dan bisa dikatakan unik. Seperti dalam buku Psychologische Typen yang ditulis Carl Jung (1920) bahwa insan introvert biasanya cenderung pendiam, suka merenung dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia yang diciptakan sendiri.

Berbagai sumber juga menyebutkan, kepribadian introvert cenderung menutup diri dari dunia luar. Mereka akan merasa kurang nyaman karena terlalu banyak orang dalam satu pertemuan sosial, tak terkecuali pertemuan virtual melalui aplikasi konferensi video (VTC).

Jia Wertz, Direktur film pendek dokumentar "Conviction", mengklaim dirinya sebagai seorang introvert dan mengaku kesulitan dalam beradaptasi di era New Normal dimana konferensi video dilakukan secara masif.

"Saat anda berada di panggilan Zoom. 100 persen dari waktu di dalamnya sangat menguras mental," kata Wertz kepada Reuters, Rabu (22 Juli 2020).

Hannah Morgan, seorang ahli strategi pencarian kerja di New York dan Pendiri Career Sherpa merasakan hal yang sama. Aplikasi konferensi video telah membuat dirinya kesal. Yang aneh, dia sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu.

"Saya seorang introvert dan mereka benar-benar membuat saya kesal," ujar Hannah.

Bayangkan jika diri Anda di posisi mereka yang memiliki kepribadian introvert. Banyak mata berfokus pada Anda yang akan membuat diri tidak nyaman. Belum lagi, masalah layar perangkat yang tiba-tiba nge-freeze, suara, atau gema yang mengganggu telinga dan sebagainya.

Tren New Normal tidak akan hilang dalam waktu dekat, malah akan berlanjut ke masa depan. Riset International Business Machines (IBM) menambah kuat pernyataan itu, dengan 54 persen dari lebih 25.000 orang dewasa di AS yang disurvei mengaku lebih suka bekerja dari jarak jauh, ketimbang datang ke kantor.

Jadi, bagaimana introvert dapat beradaptasi dengan dunia telekonferensi video tanpa merusak karir atau berubah kepribadian?

Reuters membagikan beberapa tips yang dapat diterapkan untuk orang-orang yang introvert dalam dunia konferensi video, berikut tipsnya:

1. Buat Video Opsional.

Obrolan video dapat membuat Anda merasa seperti terus-menerus berada di atas panggung. Buat fitur video menjadi pilihan yang opsional saja. Apabila tidak terlalu penting, matikan fitur video Anda.

Anda bisa memanfaatkan fitur audio agar tetap terhubung, namun menambah kenyamanan bagi Anda yang introvert.

2. Maksimalkan Fitur Chat.

Teruntuk introvert, Anda bisa memasukkan pemikiran Anda atau apapun itu di fitur kotak obrolan. Dengan begitu, partisipan lainnya bisa tetap menerima masukan dari Anda.

3. Batasi Jumlah Rapat.

Meski awal merebaknya Covid-19, seluruh staf mungkin diwajibkan untuk mengikuti pertemuan/meeting virtual agar tetap mendapatkan informasi.

Tetapi, untuk sekarang Anda bisa lebih selektif untuk mengundang orang dalam pertemuan virtual. Batasi peserta rapat guna mengurangi kecemasan Anda, karena terlalu banyak orang.

4. Berpikir Seperti Broadcaster.

Seorang Broadcaster tentu akan menggunakan beragam peralatan agar visualisasinya tampak bagus. Demikian pula untuk Anda para introvert.

Menggunakan pencahayaan yang baik, latar belakang profesional, mikrofon yang layak serta sudut kamera yang baik akan membuat Anda terlihat ciamik, sekaligus mengurangi kecemasan Anda.

"Semua itu penting. Dengan beberapa penyesuaian kecil, Anda akan menemukan jauh lebih baik di kamera dan mengurangi kecemasan Anda sendiri tentang penampilan Anda," tambah Hannah Morgan. []

Redaktur: Arif Rahman

#Videokonferensi   #VTC   #aplikasi   #newnormal   #introvert   #Covid-19   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Investasi Berbahaya, Penipu App Store
Mengenal Tiga Jenis Doppelganger Pemangsa Reputasi Perusahaan
Gunakan Teknik Pembuatan Versi Sneaky, Aplikasi Berbahaya Terobos Pemindai Google Play Store
Awas! Dua Aplikasi Spayware di Google Play Mengirim Data ke China
Malware SpinOK Ditemukan Pada Aplikasi Android Dengan 30 Juta Pemasangan