
Elon Musk | Foto: The Verge
Elon Musk | Foto: The Verge
Cyberthreat.id – Mendengarkan musik via chip yang ditanam di otak: bisakah?
Gagasan diklaim sedang dikerjakan oleh perusahaan rintisan Neuralink yang didirikan oleh Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla pada 2016. Musk memang dikenal dengan proyek-proyek ambisius.
Di akun Twitter-nya, beberapa hari belakangan, Musk mulai perlahan-lahan menyinggung proyek chip-nya itu. Musk mengatakan, proyek teknologi Neuralink memungkinkan seseorang bisa “mendengarkan musik langsung dari chip kami.”
Musk tidak menuliskan secara panjang seperti itu, tapi dirinya mengiyakan pertanyaan dari ilmuwan komputer Austin Howard ke Musk via Twitter: apakah Neuralink dapat mengalirkan musik langsung ke otak kita tanpa perangkat audio?”
Begitu juga ketika ditanya oleh pengguna Twitter lain: apakah teknologi Neuralink bisa “merangsang pelepasan oksitosin (hormon cinta/senang), serotonin (hormon untuk mengelola depresi), dan bahan kimia lain yang dibutuhkan. “Iya,” jawab Musk.
Proses memiliki chip yang dipasang di otak itu akan mirip dengan operasi mata laser Lasik, menurut Musk seperti dikutip dari Independent.co.uk, diakses Kamis (23 Juli 2020).
Tahun lalu, Musk mengatakan, perusahaan sedang mengerjakan perangkat “seperti mesin penjahat” yang akan menyediakan koneksi langsung antara komputer dan sebuah chip yang dimasukkan dalam otak.
Menurut dia, teknologi itu awalnya dirancang untuk membantu orang yang menderita penyakit otak, seperti Parkinson, “tetapi tujuan akhir dari Neuralink adalah untuk memungkinkan manusia bersaing dengan kecerdasan buatan (AI) yang canggih,” kata dia.
Awal Juli lalu, Musk juga mengatakan, bahwa chip Neuralink akan dapat menyembuhkan depresi dan kecanduan dengan "melatih kembali" bagian otak tertentu.
Percobaan tersebut diklaim telah dilakukan pada hewan dan percobaan manusia awalnya dijadwalkan berlangsung tahun ini meskipun rinciannya belum diumumkan.
Apakah ini akan menjadi langkah pertama dalam penggabungan manusia dan komputer (cybernetic organism/cyborg)? Informasi lebih lanjut akan diumumkan pada 28 Agustus 2020.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: