
Ilustrasi | Foto: Istimewa
Ilustrasi | Foto: Istimewa
Cyberthreat.id - Tiga petinggi Partai Republik di DPR (House of Representatives) Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Donald Trump untuk melakukan serangan cyber balasan terhadap hacker yang didukung China, yang diketahui aktif melakukan serangan cyber menargetkan dan mencuri data kesehatan maupun data penelitian terkait pandemi Covid-19.
Ketiga petinggi partai Republik itu adalah Greg Walden, Michael McCaul, dan Patrick McHenry, menuliskan sebuah surat bersama yang menyatakan kekhawatiran terhadap China dan meminta sanski tegas, termasuk di dalamnya opsi serangan cyber balasan.
"Selama bertahun-tahun, RRC telah melakukan serangan cyber terhadap orang Amerika, lembaga keuangan kita, dan bahkan pemerintah AS sendiri," demikian isi surat tersebut dilansir The Hill, Senin (20 Juli 2020).
Menurut ketiganya, respon AS selama ini terhadap aktivitas jahat China selalu dibungkam. Malahan, ketiganya berpikir bahwa AS masih bersikap lunak terhadap China dengan harapan kedua negara akan melakukan sebuah kerja sama ekonomi yang lebih besar dan hubungan diplomatik yang lebih dalam.
AS, kata mereka, selama ini menjalankan strategi yang salah sehingga tidak maksimal mencegah aktivitas cyber Cina yang jahat sehingga membiarkan Beijing "mencari jalan lain, tetapi mengancam AS dan keamanan global".
Surat para petinggi Republik ini dikirim setelah FBI bersama Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menerbitkan peringatan pada Mei lalu. Hacker yang didukung pemerintah China menargetkan banyak entitas di AS yang bekerja meneliti vaksin dan perawatan untuk COVID-19.
Dalam surat peringatan FBI dan CISA tersebut, disebutkan bahwa telah diamati sekelompok hacker yang "berusaha mengidentifikasi dan secara ilegal mendapatkan kekayaan intelektual dan data kesehatan masyarakat yang berharga terkait vaksin, perawatan, dan pengujian dari jaringan dan personel yang berafiliasi dengan penelitian terkait Covid-19".
Pekan lalu sejumlah badan federal AS, Inggris, dan Kanada bekerja sama memperingatkan serangan hacker Rusia juga menargetkan kelompok yang melakukan penelitian Covid-19.
Anggota parlemen Republik ini menyerukan Trump untuk mengambil tindakan tegas yang salah satunya bakal memberikan dukungan kepada Departemen Keuangan AS agar menjatuhkan sanksi kepada hacker yang didukung China.
"Tindakan-tindakan ini pasti memiliki konsekuensi," tulis mereka.
"Jika kita tidak menggunakan sanksi secara strategis dalam menanggapi tindakan buruk, rezim sanksi kita kehilangan efek jera, dan kita hanya akan melihat serangan cyber dari RRC terus meningkat."
Surat itu juga meminta Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS untuk memberikan pengarahan singkat tentang bagaimana administrasi Trump berencana untuk menanggapi peningkatan serangan cyber China. Termasuk bagaimana AS akan membalas terhadap masing-masing hacker yang terlibat.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan eskalasi terhadap China dalam beberapa pekan terakhir. Memakai ucapan Direktur FBI Christopher Wray dan Jaksa Agung William Barr, keduanya memberikan pidato peringatan bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan Beijing. Diikuti komentar Trump yang berulang kali menyerang China atas penanganannya terhadap pandemi.
Wray pernah memperingatkan awal bulan ini bahwa ancaman dari China terus meningkat. Kasus spionase cyber China yang dibuka oleh FBI meningkat 1.300 persen selama satu dekade terakhir.
"Saat ini China sedang bekerja keras meretas organisasi perawatan kesehatan Amerika, perusahaan farmasi, dan lembaga akademik yang melakukan penelitian Covid-19," kata Wray.[]
Share: