
WhatsApp | Foto: Cyberthreat.id/Faisal Hafis
WhatsApp | Foto: Cyberthreat.id/Faisal Hafis
Cyberthreat.id – Layanan transfer uang dan pembayaran digital, WhatsApp Payment, tampaknya mendapat angin segar setelah beberapa waktu lalu disetop operasionalnya.
Bank sentral Brasil akan mengesahkan layanan tersebut asalkan semua aturan dipenuhi, kata Direktur Bank sentral Brasil, Joao Manoel Pinho de Mello pada Senin (20 Juli 2020) seperti dikutip dari Reuters.
“Kami melihat masuknya 'teknologi besar' sebagai peluang besar. Setiap orang dapat berpartisipasi. Kami akan mengizinkannya, tidak masalah,” kata de Mello.
“Orang-orang dapat mengambil jalan apa pun yang mereka inginkan, (melakukan) inisiatif apa pun yang mereka inginkan, selama aturan dan peraturan dipenuhi,” ia menambahkan selama acara daring yang diselenggarakan oleh Genial Investimentos.
Foto: WhatsApp
Sepekan setelah WhatsApp Payment diluncurkan, bank sentral Brasil menyetopnya. Bank sentral menilai layanan tersebut belum dianalisis oleh otoritas moneter terkait sehingga dapat berpotensi merusak sistem pembayaran di Brasil.
Menurut Reuters, WhatsApp meluncurkan layanan di Brasil memang tanpa meminta otorisasi bank sentral. Ini karena layanan itu beroperasi sebagai perantara antara konsumen dan lembaga keuangan.
Jika Visa dan Mastercard–yang bermitra dengan layanan itu–tidak mematuhi instruksi bank sentral, kedua perusahaan akan dikenakan denda dan sanksi administratif.
WhatsApp Payment memungkinkan seseorang menerima dan mengirimkan uang semudah berkirim pesan. Pengguna tidak akan dikenakan biaya untuk mengirim uang atau melakukan pembelian di WhatsApp. Akan tetapi, untuk bisnis, seperti transaksi kartu kredit akan dikenakan biaya pemrosesan 3,99 persen.
Cara menggunakannya, pengguna perlu menautkan kartu kredit atau debit Visa atau Mastercard ke akun WhatsApp mereka.[]
Share: