IND | ENG
Iklan Kampanye Trump di Facebook Berupa Petisi Larangan TikTok di AS

Ilustrasi | Foto: Detroit News

Iklan Kampanye Trump di Facebook Berupa Petisi Larangan TikTok di AS
Arif Rahman Diposting : Sabtu, 18 Juli 2020 - 22:10 WIB

Cyberthreat.id - Kampanye Donald Trump berupaya menghadirkan iklan baru di Facebook yang mempromosikan petisi untuk melarang TikTok, platform media sosial yang bermarkas di Beijing. Kebijakan ini tak terlepas dari wacana pemerintahan Trump yang berniat melarang operasi aplikasi asal China di AS.

"TikTok sudah tertangkap basah memantau semua yang ada di Clipboard ponsel Anda," demikian narasi iklan Trump di Facebook dan Instagram dilansir Bloomberg, Sabtu (18 Juli 2020).

Iklan itu juga meminta semua pengguna Facebook dan Instagram untuk "menandatangani petisi yang melarang TikTok segera".

Pengguna yang ingin menandatangani petisi tersebut diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti email dan nomor ponsel.

Retorika negatif yang dimainkan kampanye Trump seputar aplikasi media sosial China sebenarnya mengikuti komentar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Awal bulan ini Pompeo mengatakan cepat atau lambat AS bakal menjajaki larangan TikTok.

Kekhawatiran besar di balik pelarangan aplikasi media sosial populer di kalangan milenial dan Gen Z adalah protokol keamanan aplikasi yang longgar. Apalagi TikTok dilaporkan telah berbagi data pengguna dengan Beijing sementara perang dagang kedua negara terus memanas.

Iklan tersebut dibayar oleh Komite Trump yang disebut "Make America Great Again". Iklan itu menargetkan pengguna usia 18 hingga 64 tahun, dengan persentase pemirsa/viewer yang paling signifikan berasal dari negara-negara bagian pemilihan seperti Texas dan Florida.

Iklan kampanye Trump berupa petisi larangan TikTok bertepatan dengan rencana Facebook yang terus bersiap meluncurkan platform mirip TikTok yang disebut sebagai pesaing aplikasi milik Bytedance yakni Instagram Reels.

Menurut NBC, Facebook telah melakukan pengembangan Reels selama setahun terakhir yang merupakan jawaban atas membesarnya pengguna TikTok secara global. Reels memungkinkan pengguna membuat video klip 15 detik yang dapat diatur ke berbagai jenis musik dan soundbites lainnya.

Instagram Reels sudah di launching di Brasil awal November 2019. Setelah itu Facebook bergerak cepat mempromosikannya ke Prancis dan Jerman bulan lalu. Pekan lalu Reels resmi masuk India, peluncurannya hanya beberapa hari setelah India melarang TikTok dan 50 aplikasi China lainnya terkait masalah privasi dan keamanan. []

#Donaldtrump   #TikTok   #instagram   #Reels   #Facebook   #iklankampanye   #perangdagang   #China   #india

Share:




BACA JUGA
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware
Indonesia - Tiongkok Perkuat Kerja Sama Sektor Digital