IND | ENG
Survei: 57 Persen Penduduk Kanada Korban Kejahatan Cyber

Ilustrasi

Survei: 57 Persen Penduduk Kanada Korban Kejahatan Cyber
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Jumat, 17 Juli 2020 - 23:23 WIB

Cyberthreat.id - Laporan terbaru Cybersecure Policy Exchange (CPX) yang berpusat di Ryerson University, Toronto, Kanada, menyatakan 57% orang di negara tersebut telah menjadi korban kejahatan cyber. Jumlah korban dari kejahatan cyber ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2017.

Tiga tahun lalu, survei Accenture menyatakan 36% warga Kanada dilaporkan telah menjadi target (percobaan) dari kejahatan cyber. Tahun 2018, survei ESET menyatakan 90 persen responden Kanada menyatakan kejahatan cyber adalah ancaman terhadap keamanan nasional.

Tahun ini, survei dilakukan pada pertengahan Mei 2020 yang diikuti 2000 responden penduduk Kanada. Diantara tujuan survei adalah untuk mengetahui pengalaman, pemahaman, pilihan, dan prioritas masyarakat terhadap keamanan online.

Dari lima jenis kejahatan cyber yang tercantum dalam survei, paling umum ditemui adalah ransomware atau malware yang diunduh secara tidak sengaja oleh para korban. Jika data dua tahun lalu hanya 8% responden yang menyatakan mengunduh Malware, maka survei terbaru menyatakan angka 31%.

Selain itu, pelanggaran data terbukti bermasalah bagi 28% responden. Mereka mengakui bahwa banyak informasi pribadi telah terekspos melalui berbagai insiden cybersecurity. 22% responden mengalami peretasan akun online, dan 13% terkena phishing email atau situs web palsu.

CPX merupakan program yang diluncurkan awal tahun 2020, dengan misi untuk memperluas dan memperdalam pemahaman maupun perdebatan masyarakat terkait cybersecurity dan kebijakan privasi digital di Kanada.

Selain itu, peluncuran CPX diharapkan dapat menciptakan dan memajukan tanggapan kebijakan yang lebih inovatif, mulai dari memunculkan ide-ide hingga implementasi.

Charles Finlay, salah satu penulis dalam laporan CPX, mengatakan dengan dipublikasikannya laporan tersebut, inisiatif CPX berharap dapat merangsang debat nasional seputar keamanan siber dan privasi digital.

"Kami membutuhkan kebijakan nasional yang mendesak untuk bisa melindungi keamanan dan privasi digital sambil memastikan akses yang sama (equality) untuk semua," kata Finlay.

CPX menyatakan bahwa saat ini terdapat "kebutuhan mendesak untuk mengatasi risiko keamanan dan privasi serta kerentanan yang dihadapi warga Kanada secara online".

“Untuk melakukan semuanya, pemerintah, lembaga publik dan swasta, dan semua orang Kanada harus menunjukkan kepemimpinan guna memastikan bahwa kita semua menciptakan dan menerapkan kebijakan publik yang seimbang, yang akan mendorong inovasi sambil melindungi Kanada secara bertanggung jawab." []

Redaktur: Arif Rahman

#Kejahatancyber   #literasikeamanansiber   #keamananinformasi   #Kanada   #ekonomidigital   #Malware   #Ransomware

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs