
Ilustrasi.
Ilustrasi.
Beijing, Cyberthreat.id - Barisan pendukung Huawei yang makin matang untuk membuat sistem operasinya sendiri tampaknya makin bertambah. Setelah Oppo dan Vivo menyusul Tencent dan Xiaomi juga mendukung uji coba dan pengembangan sistem operasi Hongmeng OS atau Ark OS.
"Huawei melaporkan secara ekstensif menguji sistem operasi HongMeng dengan raksasa internet dan vendor ponsel pintar domestik (China), dan sistem baru akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan," seperti dilansir Global Times.
Raksasa teknologi Tencent, serta pembuat ponsel pintar Xiaomi, Oppo dan Vivo, secara aktif bekerja sama dengan Huawei untuk mendorong perilisan HongMeng OS, yang juga dianggap sebagai pukulan besar terhadap tindakan keras pimpinan AS.
Ada laporan bahwa OS baru akan diluncurkan pada peluncuran Huawei Mate 30 yang diantisipasi oleh Huawei pada musim gugur.
Tampaknya ini akan menjadi upaya perusahaan teknologi China untuk melawan dominasi AS yang mulai melarang beberapa perusahaan China.
Masalahnya, ketika Pemerintah AS mempersulit Huawei dan memasukkannya ke dalam daftar hitam denga menuduhnya mata-mata, salah satu nama besar yang muncul adalah Google yang memungkinkan menghambat akses Huawei ke Android.
Kini, laman Techlapse.com melaporkan, pabrikan China telah menyadari bahwa ketergantungan AS di banyak bidang membuat mereka terlalu rentan, sehingga mereka mencari dan mempersiapkan segala kemungkinan, selalu dengan tujuan untuk menjadi mandiri sebisa mungkin. Jadi tidak heran produsen lain juga melihat sistem operasi Huawei.
Dalam sebuah laporan Global Times, sistem operasi Huawei, yang disebut HongMeng OS atau Ark OS, telah diperlihatkan dan Huawei mengklaim bahwa sistem operasinya 60% lebih cepat daripada versi asli Android. Namun ini belum teruji, baru bisa dipastikan ketika sudah ada di pasaran.
Menurut Global Times, Oppo dan Vivo sudah mengirim tim untuk menguji sistem baru. Saat ini, semua produsen ini menggunakan Android Google dengan produk dan layanan mereka sendiri.
Sebagai gambaran, Huawei, Oppo dan Vivo memiliki pangsa pasar China yang sangat besar, serta beberapa pasar global besar lainnya, yang dapat dilakukan ketiga perusahaan di segmen pasar ini. Huawei memproduksi lebih dari satu juta perangkat dengan sistem operasi baru HongMeng OS, yang sedang digunakan untuk pengujian.
Salah satu hal yang dapat meyakinkan pengguna adalah Huawei mengatakan bahwa sistem operasi baru akan kompatibel dengan aplikasi Android apa pun, tetapi bekerja dengan pengembang untuk meluncurkan aplikasi baru yang lebih dioptimalkan untuk ArkOS.
Jadi, jika dikonfirmasi, sistem operasi baru Huawei mungkin memiliki aplikasi yang sama yang dapat ditemukan di Google Play selama apk, file instalasi, tersedia dalam beberapa cara.
"Untuk melakukannya, Huawei akan dapat bermitra dengan AppToide, toko aplikasi Portugis yang mengklaim sebagai toko aplikasi terbesar ketiga di dunia, tepat setelah Play Store dan App Store, atau Huawei dapat bertaruh di toko aplikasi mereka sendiri, AppGallery," demikian laporan Techlapse.com.
Tekad Huawei ini semacam jawaban atas larangan AS. Bahkan China dapat menjadi ancaman untuk memecah ekosistem ponsel pintar global untuk memberikan alternatif bagi perangkat lunak dan layanan Android lengkap Google.
Jika Huawei dan pemerintah dapat memobilisasi pemain China terkemuka lainnya, menurut teorinya, ini akan lebih dari sekadar upaya satu perusahaan untuk tetap berada dalam daftar hitam.[]
Share: