Cyberthreat.id - Di era digital dan terkoneksi, data telah menjadi komoditas paling berharga sehingga dianggap sebagai ladang minyak baru. Dengan mengolah data, organisasi/perusahaan bisa mengambil berbagai macam keputusan atau kebijakan strategis dan terukur.

Saat ini semua pihak berlomba-lomba mengumpulkan berbagai jenis data yang ditambang dari aktivitas masyarakat. Beragam cara pun dihalalkan, termasuk dengan cara ilegal untuk menggali berbagai kekayaan data masyarakat.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan lima tips umum guna melindungi masyarakat dari pencurian data.

Berikut kiat-kiat melindungi data pribadi sebagaimana dikutip dari Instagram @kliks.bssn:

1. Hapus Informasi Pribadi dari Media Sosial.

Apabila Anda memajang data-data pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon dan pekerjaan di kolom profil pada media sosial, Anda sangat disarankan untuk menghapusnya. Menurut BSSN, informasi tersebut sudah cukup bagi peretas untuk menyerang Anda, misalnya serangan phising.

2. Pantau Pengaturan Keamanan di Media Sosial.

Salah satu langkah untuk memperkuat keamanan di media sosial adalah selalu memperhatikan kembali pengaturan Anda. Gunakan fitur-fitur keamanan berlapis, seperti two factor authentication (2FA).

3. Gunakan Beragam Password.

Pastikan Anda tidak menggunakan password atau kata sandi yang sama untuk beragam akun. Karena bisa menjadi sangat berbahaya ketika seseorang yang tidak bertanggung jawab mengetahui password Anda.

Lantaran Anda menggunakan satu password di beragam akun, akun lainnya juga berpotensi untuk diketahui oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk mempermudah Anda dalam mengatur password, Anda bisa memanfaatkan sejumlah aplikasi pengelola kata sandi atau password manager.

4. Perhatikan Privasi di Ponsel Anda.

Perhatikan pengaturan privasi Anda di perangkat yang digunakan. Menurut BSSN, salah satu cara untuk mencegah orang lain mengetahui posisi Anda adalah dengan mematikan layanan lokasi dari fitur GPS.

5. Hati-Hati dengan Email Phising.

Pernah mendapatkan email yang tidak dikenal dan meminta Anda mengklik tautan yang ada pada email itu? Jangan diklik, bisa jadi itu email phising.

Email phising biasanya bermuatan malware, ketika tautan pada email diklik oleh pengguna, maka perangkatnya terinfeksi malware yang malah merugikan Anda.

BSSN terus-menerus mengingatkan bahwa teknologi yang digunakan oleh email spam saat ini sudah semakin canggih. Oleh sebab itu, berhati-hati ketika menerima email dari pengirim yang tidak dikenal. []

Redaktur: Arif Rahman