IND | ENG
Panglima TNI Ingatkan Calon Perwira Bersiap Hadapi Perang Siber

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Panglima TNI Ingatkan Calon Perwira Bersiap Hadapi Perang Siber
Faisal Hafis Diposting : Rabu, 08 Juli 2020 - 22:50 WIB

Cyberthreat.id - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto kembali mengingatkan bahwa medan perang saat ini tidak hanya terjadi di darat, lautan dan udara, namun perang juga bisa terjadi di dunia siber, yaitu cyber warfare.

Hal itu disampaikan Hadi dalam acara Pembekalan Panglima TNI dan Kapolri kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri 2020 di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (8 Juli 2020).

"Bahkan, medan perang modern saat ini ada di genggaman kita semua, yaitu domain baru perang modern adalah cyber dan Internet of Things (IoT)," kata Hadi dalam acara yang juga disiarkan secara live lewat akun Youtube milik TNI Angkatan Udara.

Hadi pun meminta 750 Capaja Akademi TNI dan Polri untuk selalu mengembangkan dirinya dengan belajar dan berlatih. Sementara, pendidikan di akademi hanyalah awal dari pengembangan karir para Capaja di TNI dan Polri.

Para Capaja Akademi TNI dan Polri juga diharapkan menguasai teknologi, terutama untuk mengantisipasi perang siber. Dengan penguasaan teknologi, diharapkan para Capaja dapat melindungi masyarakat dari ancaman-ancaman yang membahayakan negara dan masyarakat dari segi siber.

"Kalian semua (Capaja) sebagai generasi milenial TNI - Polri, kalian harus mampu menguasai teknologi. Sehingga kalian bisa melaksanakan dalam penugasan lagi nantinya dengan baik," ujar Hadi.

Sebagai informasi, perang siber sebelumnya telah berkecamuk di beberapa negara. Ini antara lain ditandai dengan munculnya kelompok peretas yang disponsori negara. Sejumlah negara juga telah membentuk tentara siber yang bertugas menjaga kedaulatan negara di dunia maya. 

Sekadar contoh kasus, pada Januari lalu, sehari setelah serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani, website  Program Penyimpan Federal (The Federal Depository Library Program) diserang. Situs yang dikelola oleh Kantor Penerbitan Pemerintah AS (Government Publishing Office) itu tak dapat diakses. Pelaku juga mengubah tampilan situs dengan memajang bendera Iran, foto Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan gambar wajah Donald Trump dengan mulut berdarah karena ditinju oleh Pengawal Revolusi Iran. Pelaku meninggalkan pesan yang menyebut dirinya sebagai ,"Grup Keamanan Siber Iran HackerS."

Editor: Yuswardi A. Suud

#perangsiber   #panglimaTNI   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Pentingnya Penetration Testing dalam Perlindungan Data Pelanggan