IND | ENG
Pemerintah Dituding Gunakan Spyware kepada Jurnalis, PM Maroko Minta Bukti

Perdana Menteri Maroko Saad-Eddine El Othmani | Foto: CGTN Africa

Pemerintah Dituding Gunakan Spyware kepada Jurnalis, PM Maroko Minta Bukti
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Jumat, 03 Juli 2020 - 19:45 WIB

Cyberthreat.id - Perdana Menteri Maroko Saad-Eddine El Othmani meminta Amnesty Internasional untuk memberikan bukti atas tuduhan pemerintah Maroko telah menggunakan Spyware untuk memata-matai telepon wartawan.

Bulan lalu Amnesty Internasional mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah Maroko menggunakan Software yang dikembangkan oleh perusahaan keamanan Israel NSO untuk menanamkan spyware ke dalam ponsel seorang jurnalis, Omar Radi.

Radi merupakan jurnalis yang dihukum pada bulan Maret atas sebuah postingan media sosial. Saat ini, Radi sedang diselidiki terkait kemungkinan dirinya menerima dana dari pihak asing untuk layanan intelijen.

Pihak asing itu diduga telah bekerja di bawah perlindungan diplomatik sejak 1979 di beberapa wilayah ketegangan/konflik di seluruh dunia.

"Wartawan itu sedang menjalani penyelidikan pengadilan atas dugaan pelanggaran keamanan negara, karena hubungannya dengan petugas penghubung negara asing," demikian pernyataan pemerintah Maroko dilansir Security Week, Kamis (2 Juli 2020).

Spyware yang dimaksud adalah perangkat lunak Pegasus yang merupakan perangkat mata-mata keluaran NSO Group. Salah satu fungsi Pegasus adalah untuk memata-matai dan mencari tahu isi ponsel dari targetnya. Software ini dapat menghidupkan kamera dan mikrofon ponsel serta mengakses data.

PM Saad-Eddine El Othmani mengatakan jika Amnesty Internasional gagal memberikan bukti, maka Maroko akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan keamanan nasionalnya, termasuk membersihkan nama baiknya terkait opini publik atas tuduhan yang dilayangkan kepada pemerintah Maroko.

Sebelumnya, pihak berwenang Maroko telah memanggil pimpinan dari kelompok lokal yang berbasis di London tersebut. Pihak berwenang menuntut bukti tentang tuduhan serius dan tendensius tersebut, tetapi tidak mendapatkan tanggapan apapun.

"Tanpa bukti, tuduhan Amnesty Intensif sama saja dengan kampanye pencemaran nama baik internasional yang tidak adil, yang didikte oleh agenda yang tidak ada hubungannya dengan hak asasi manusia (HAM)," tulis keterangan pihak berwenang Maroko.

Seorang pejabat senior pemerintah yang enggan diungkapkan namanya menegaskan bahwa Maroko tidak memiliki teknologi buatan NSO yang disebut Pegasus.

Pekan lalu, Radi mengatakan tindakan hukum terkait dengan laporan Amnesty Internasional dan mengecam tuduhan terhadap dirinya sebagai tindakan konyol. Bahkan, Amnesty Internasional mengatakan jika dirinya menjadi sasaran sistematis oleh pihak berwenang Maroko karena aktivitasnya di dalam dunia jurnalisme dan aktivisme. []

Redaktur: Arif Rahman

#Spyware   #NSO   #Israel   #Maroko   #software   #hacking   #jurnalisme   #aktivisme

Share:




BACA JUGA
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS
Tiga Pendatang Baru Grup Ransomware yang Harus Diperhatikan pada 2024
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Hacker Pro Palestina Klaim Retas Data Puluhan Perusahaan Israel
Malware Carbanak Banking Muncul Lagi dengan Taktik Ransomware Baru