
Zoom | Foto: Unsplash
Zoom | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Zoom Video Communications Inc, pengembang layanan telekonferensi video Zoom, mengatakan, selama 90 hari terakhir perusahaan telah menambahkan lebih dari 100 fitur ke aplikasi untuk mengatasi masalah keamanan dan privasi.
Perusahaan mengatakan telah membuat kemajuan yang signifikan untuk laporan transparansi yang merinci informasi terkait permintaan data, catatan, atau konten, demikian seperti dikutip dari Reuters, diakses Kamis (2 Juli 2020).
Laporan untuk program 90 hari itu akan dikeluarkan Zoom akhir tahun ini, termasuk rincian tentang permintaan pemerintah menyangkut informasi akun penggunanya.
Platform telekonferensi tersebut menjadi begitu populer selama pandemi Covid-19. Namun, di tengah kepopulerannya, Zoom diterpa masalah keamanan dan privasi, salah satunya zoombombing atau videobomber.
Tak hanya itu, Zoom pada April lalu juga disorot soal lalu lintas server ke China, klaim enkripsi end-to-end yang ternyata sebatas pemasaran, dan lain-lain.
Sejak diterpa masalah itu, perusahaan pun memulai rencana 90 hari dan melakukan perubahan signifikan. Zoom mempekerjakan beberapa pakar keamanan, termasuk mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos sebagai penasihat, untuk mengatasi masalah privasi.
Terakhir, pekan lalu, Zoom juga merekrut mantan pegawai Microsoft Jason Lee untuk mengisi sebagai kepala keamanan informasi alias CISO Zoom
Zoom berencana untuk menawarkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video untuk pengguna gratis dan berbayar. Uji coba layanan ini akan dilakukan bulan ini.[]
Share: