
Foto profil Katie Jones di Linkedlin. Foto: AP
Foto profil Katie Jones di Linkedlin. Foto: AP
London, Cyberthreat.id – Anda termasuk pengguna media sosial, Linkedln?
Di Amerika Serikat, pengguna aplikasi tersebut terutama pejabat pemerintah telah dimata-matai. Menurut laporan Associated Press, yang diakses Minggu (16 Juni 2019) operasi intelijen asing itu menggunakan media sosial Linkedln.
Pelaku tersebut membuat akun puluhan ribu profil Linkedln palsu lalu mengirimkan permintaan ke sejumlah politisi, akademisi, atau lainnya yang menjadi target.
Akun palsu itu menggunakan nama Katie Jones. Seorang perempuan berambut merah dengan usia sekitar 30-an. Ia menuliskan diri sebagai pekerja di sebuah lembaga think thank bergengsi dan memiliki jaringan di Brookings hingga Heritage Foundation.
Di Linkedln, ia menjalin pertemanan dengan wakil asisten menteri luar negeri AS, pembantu senior untuk senator dan ekonomi Paul Winfree; yang diwacanakan untuk naik ke kursi bank sentral, Fed.
Wajah Palsu
“Tapi, Katie Jones itu tidaklah riil,” tulis AP. Profilnya merupakan pasukan hantu yang bersembunyi di jejaring profesional Linkedln. AP yang mengontak sejumlah ahli mengatakan bahwa foto Katie Jones tampaknya dibuat oleh program komputer.
“Saya yakin itu adalah wajah palsu,” kata Marie Klingemann, seniman Jerman yang bertahun-tahun bereksperimen dengan foto yang dibuat secara tiruan. Ia juga mengaku telah menguji foto-foto seperti itu.
Para ahli menduga wajah Jones adalah buatan program komputer yang disebut generative adversarial network (GAN). Program ini dapat membuat wajah yang tampak realistis dari seseorang yang sepenuhnya imajiner. GAN disebut-sebut sebagai bentuk kecerdasan buatan (AI) sehingga dikhawatirkan pembuat kebijakan mendapatkan disinformasi digital. Kamis lalu, anggota parlemen AS baru saja mengadakan sidang pertama yang membahas ancaman pencitraan buatan.
Hao Li, yang mengepalai Visi Lab Grafik di Institut Teknologi Kreatif Universitas California Selatan mengatakan, dirinya sangat yakin foto Jones buatan program komputer, salah satu cirinya inkonsistensi di sekitar matanya. “Ini ciri has GAN. Saya berani bertaruh uang soal ini,” ujar dia.
Sementara, Jonas Parello-Plesner, direktur program di Alliance of Democracies Foundation, lembaga think tank di Denmark, menduga akun profil tersebut dijalankan oleh operasi pemerintah. Jonas sendiri mengaku menjadi target dalam operasi spionase beberapa tahun lalu dari Linkedln.
William Evanina, direktur pusat kontra-intelijen dan keamanan nasional AS, mengatakan, mata-mata asing secara rutin menggunakan profil medsos palsu untuk mencapai target. Ia juga menuduh China secara khusus melakukan operasi mata-mata di Linkedln.
“Daripada mengirim mata-mata ke AS untuk merekrut target, lebih efisien duduk di belakang komputer di Shanghai dan mengirimkan permintaan pertemanan ke 30.000 target,” kata dia dalam pernyataan tertulis.
Bulan lalu, pensiunan perwira CIA Kevin Mallory divonis 20 tahun penjara karena memberikan informasi rincian operasi rahasia AS ke Beijing. Ternyata, di Linkedln, ia telah dikontak oleh agen China yang menyamar.
Akun Jones sebetulnya tidak terkoneksi ke banyak orang, hanya 52 koneksi, tetapi koneksi itu memiliki pengaruh yang cukup. AP mengontak 40 orang yang terhubung dengan Jones antara awal Maret hingga awal April lalu. Banyak dari mereka yang bilang secara rutin menerima undangan dari sejumlah orang yang tak dikenal.
Profil Jones pertama kali dicurigai oleh Keir Giles, ahli Rusia di lembaga think tank Chatham House London.
Jones mengaku bekerja bertahun-tahun sebagai “Russia and Eurasia fellow” di Center for Strategic and International Studies in Washington, tapi Gile mengatakan, “Jika itu benar, saya seharusnya telah mendengar tentang dirinya,” ujar dia.
Jubir CSIS Andrew Schwartz mengatakan, bahwa tidak ada nama Katie Jones yang bekerja untuknya.
Jones di profilnya juga mengklaim lulusan Universitas Michigan jurusan studi Rusia. Namun, universitas menyatakan tidak dapat menemukan mahasiswa dengan nama itu yang telah mendapatkan gelar dari kampus.
Akun Jones kini telah menghilang dari Linkedlin tak lama setelah AP menghubungi sejumlah sumber jaringan untuk meminta komentar. Pesan yang dikirim ke Jonse melalui Linkedln dan akun email AOL tak dibalas.
Share: